Saturday, 19 April 2025

Isi Ulang Korek Gas di Era Serba Instan: Masih Layakkah Dicoba?

adipraa.com - Berawal dari rasa gabut yang melanda di pagi hari, saya memutuskan untuk melakukan hal yang cukup jarang dilakukan: mengisi ulang korek gas. Mumpung hari itu (20/4/2025) bertepatan dengan pasaran Pahing, saya pun meluncur ke Pasar Nanggulan yang terkenal cukup ramai setiap hari pasaran. Di sana, saya ingat masih ada tukang isi ulang korek gas yang mangkal di salah satu sudut pasar—pekerjaan yang sekarang sudah mulai langka dan sulit ditemui, apalagi di tengah maraknya korek sekali pakai dan pemantik elektrik.  
Isi ulang Korek Gas di Era Serba Instan: Masih Layakkah Dicoba?
Isi ulang Korek Gas di Era Serba Instan: Masih Layakkah Dicoba?

Sesampainya di pasar, benar saja, saya menemukan seorang bapak-bapak dengan meja kecil berisi berbagai macam korek gas, tabung gas mini, dan alat-alat pendukung lainnya. Pemandangan ini membawa sedikit nostalgia, mengingatkan saya pada masa kecil saat orang-orang lebih memilih isi ulang daripada beli baru. 
Pasar Nanggulan
Pasar Nanggulan

Proses isi ulang ini sendiri sebenarnya cukup cepat. Saya membawa dua buah korek gas panjang berwarna biru yang biasa digunakan untuk menyalakan kompor atau lilin. Keduanya saya serahkan ke si bapak tukang korek, dan beliau langsung memeriksa kondisinya.  
Proses isi ulang korek gas
Proses isi ulang korek gas

Dengan cekatan, beliau menyambungkan tabung gas mini ke lubang bawah korek, menekan perlahan, dan kemudian menguji semburan gasnya. Setelah beberapa menit, ternyata hanya satu dari dua korek gas yang berhasil diisi dan bisa digunakan kembali. Korek yang satunya kemungkinan besar sudah rusak di bagian pemantik atau saluran gasnya, sehingga meskipun sudah diisi, tetap tidak bisa menyala. Saya tidak terlalu kecewa, karena memang sebelumnya saya pun ragu apakah dua-duanya masih layak pakai atau tidak. Ini jadi semacam eksperimen kecil saja, sambil mengisi waktu luang.  

Yang membuat saya cukup terkejut dan senang adalah biaya yang sangat murah untuk jasa ini. Total saya hanya dikenai Rp4.000 untuk isi ulang dua korek, meskipun hanya satu yang berhasil berfungsi kembali. Harga ini tentu jauh lebih hemat dibandingkan membeli korek baru, apalagi yang model panjang seperti ini biasanya dijual antara Rp10.000 hingga Rp20.000 di toko-toko.
Korek selesai diisi ulang
Korek selesai diisi ulang

Melihat bapak tukang isi ulang ini bekerja dengan telaten membuat saya sedikit terenyuh. Di tengah perkembangan zaman yang serba instan dan konsumtif, pekerjaan seperti ini seakan terlupakan. Padahal, dari sisi lingkungan dan ekonomi, isi ulang korek gas adalah pilihan yang lebih bijak. Sayangnya, tidak banyak lagi yang melakukannya karena dianggap kurang praktis. Namun bagi saya, pengalaman kecil ini cukup menyenangkan dan membuat hari terasa lebih bermakna. Jadi, jika kalian kebetulan berada di Nanggulan saat pasaran Pahing dan punya korek gas yang kosong, tidak ada salahnya mampir sebentar ke tukang isi ulang. Selain bisa menghemat pengeluaran, kita juga turut melestarikan salah satu profesi tradisional yang makin jarang ditemui.
Latest
Next Post
Related Posts

0 comments: