Wednesday, 21 February 2024

Dawet Pak Bardi: Mengulik Kelezatan Minuman Tradisional Sleman yang Memikat

adipraa.com - Dawet Pak Bardi, sebuah kuliner khas yang berlokasi di pertigaan Sambiroto, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, telah lama menjadi incaran para penggemar kuliner di Yogyakarta. Setiap harinya, penjualnya mangkal dengan pikulan tradisionalnya di bawah pohon beringin besar yang menjulang di tengah pertigaan jalan, menawarkan segelas minuman yang begitu memesona. 
Dawet Pak Bardi Mengulik Kelezatan Minuman Tradisional Sleman yang Memikat
Dawet Pak Bardi Mengulik Kelezatan Minuman Tradisional Sleman yang Memikat

Saat memesan Dawet Pak Bardi, pengunjung akan disuguhi minuman yang segar dengan paduan sempurna antara dawet, santan, dan juruh sebagai pemanis yang terbuat dari gula jawa yang dicairkan. Yang membedakan Dawet Pak Bardi dari yang lain adalah kekhasan rasa dan tekstur dari setiap komponen yang terdapat di dalamnya. Dawetnya tidak lembek, namun memiliki kekenyalan yang pas, berpadu dengan rasa santan yang begitu gurih dan manisnya yang pas. 

Tidak hanya itu, dawetnya terbuat dari tepung aren yang memberikan cita rasa yang khas dan berbeda. Yang menarik, Dawet Pak Bardi tidak menggunakan pewarna dalam pembuatannya sehingga warnanya hanya putih alami, namun rasanya tetap istimewa dan menggugah selera. 

Selain kelezatan rasanya, Dawet Pak Bardi juga memiliki daya tarik lain yang tak kalah menarik, yaitu aktivitas lebah yang sering terlihat di sekitar minuman tersebut. Juruh yang digunakan sebagai pemanis dalam Dawet Pak Bardi ternyata begitu menarik bagi lebah-lebah yang berada di sekitarnya. Terlihat banyak lebah yang "mengunjungi" Dawet Pak Bardi, mungkin karena aroma dan rasa manis yang khas dari juruh yang digunakan. Meskipun terlihat cukup mengganggu bagi beberapa pengunjung, namun hal tersebut juga menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang mencari pengalaman kuliner yang unik dan berkesan. 
Antrian Dawet Pak Bardi
Antrian Dawet Pak Bardi 

Selain cita rasa yang istimewa dan fenomena lebah yang menarik, lokasi Dawet Pak Bardi juga memberikan pengalaman yang unik bagi para pengunjungnya. Berada di bawah pohon beringin besar di tengah pertigaan jalan memberikan nuansa alami dan sejuk bagi pengunjung yang ingin menikmati Dawet Pak Bardi. Udara segar dan pemandangan alam yang asri menjadi pelengkap yang sempurna saat menikmati segelas Dawet Pak Bardi. Tidak hanya sebagai minuman penyegar, 

Dawet Pak Bardi juga menjadi ikon budaya dan kearifan lokal yang patut dilestarikan. Penjualnya yang menggunakan pikulan tradisional untuk menjajakan dagangannya merupakan gambaran dari keberlanjutan tradisi penjual keliling yang semakin langka di era modern ini. Keberadaannya juga menjadi bagian dari warisan budaya kuliner yang harus dijaga dan dilestarikan. 
Dawet Pak Bardi
Dawet Pak Bardi

Meskipun telah lama berdiri dan memiliki banyak penggemar setia, Dawet Pak Bardi tetap mempertahankan kualitas dan cita rasanya yang khas. Setiap tegukan Dawet Pak Bardi masih mampu menyuguhkan kenikmatan yang sama seperti yang terdahulu. Hal ini membuktikan bahwa Dawet Pak Bardi tidak hanya sekadar kuliner lewat masa, namun tetap menjadi bagian yang relevan dalam kancah kuliner tradisional Yogyakarta. 

Dengan segala keunikan dan kelezatannya, Dawet Pak Bardi tetap menjadi salah satu destinasi kuliner yang wajib dikunjungi bagi siapa pun yang sedang berada di Yogyakarta. Tak hanya sekadar menyegarkan tenggorokan, Dawet Pak Bardi juga menawarkan pengalaman kuliner yang menggugah selera dan sarat dengan nilai-nilai budaya lokal yang patut diapresiasi.
Previous Post
Next Post
Related Posts

3 comments:

  1. Dawet itu minuman enak sepanjang masa.. Mars Hobbies..

    ReplyDelete
  2. saya baru lihat dawet tanpa pewarna, biasanya hijau atau hitam kan ya?

    ReplyDelete