adipraa.com - Anak saya yang kecil, suka sekali dengan mainan ikan, khususnya ikan hiu dan paus. Nah, berawal dari keinginan anak lanang untuk melihat film Megalodon, alhasil mamanya membeli film "Meg 2: The Trench" di Apple TV. Daripada mubazir cuma dilihat sekali, mending dibikin review kecil-kecilan di blog ini. Lumayan juga buat update review blog ini. Yuk disimak bersama! Gaaasss....
Meg 2: The Trench |
Film "Meg 2: The Trench" adalah sekuel yang dinantikan dari film "The Meg" yang sukses pada tahun 2018. Film ini kembali menghadirkan kengerian dari kedalaman laut yang tak terduga dan menghadirkannya dalam skala yang lebih besar. Film yang bergenre Fiksi Ilmiah dan Fantasi ini disutradarai Ben Wheatley. Apakah film ini berhasil melampaui ekspektasi para penggemar dan mempertahankan daya tarik monster hiu raksasa seperti film sebelumnya?
Dalam "Meg 2: The Trench", kita kembali bertemu dengan Jason Statham sebagai Jonas Taylor, seorang ahli penyelam yang telah menghadapi monster hiu raksasa, Megalodon, dalam petualangan sebelumnya. Kali ini, cerita dimulai dengan sebuah ekspedisi di dasar laut yang mengungkap keberadaan spesies hiu yang jauh lebih ganas daripada Megalodon. Para peneliti dan penyelam harus berjuang keras untuk bertahan hidup ketika mereka menemukan diri mereka dihadapkan dengan hiu-hiu super besar yang mengerikan.
Megalodon |
Salah satu aspek yang menonjol dalam "Meg 2: The Trench" adalah visualnya. Efek khusus yang digunakan untuk menghidupkan hiu-hiu raksasa dan aksi bawah laut sangat impresif. Ketika hiu-hiu muncul di layar, mereka benar-benar menakutkan dan mendominasi adegan. Perhatian terhadap detail dan realisme dalam desain hiu-hiu ini menghasilkan pengalaman yang memukau bagi penonton. Terutama, adegan-adegan yang mengambil tempat di dalam perut kapal karam memberikan gambaran yang mencekam tentang betapa menakutkannya situasi tersebut.
Selain visualnya yang luar biasa, "Meg 2: The Trench" juga berhasil menciptakan ketegangan yang konstan. Film ini penuh dengan momen-momen ketegangan. Kombinasi antara pengaturan bawah laut yang menakutkan dan musik yang mendalam menciptakan atmosfer yang tepat untuk film ini.
Hewan apa ini? |
Kita akan merasa seakan-akan berada di dalam air bersama para karakter saat mereka berjuang untuk bertahan hidup melawan hiu-hiu ganas. Namun, meskipun film ini berhasil dalam hal visual dan ketegangan, ceritanya cenderung sederhana. Plotnya tidak menawarkan banyak kejutan atau inovasi. Ini adalah cerita tentang manusia yang harus bertahan hidup melawan makhluk-makhluk mengerikan di bawah air dimana tak hanya megalodon saja tetapi ada pula gurita raksasa dan beberapa makhluk prasejarah yang saya tidak tahu namanya.
Karakter-karakternya juga terasa agak dangkal, dengan sedikit perkembangan karakter yang signifikan. Jason Statham sebagai Jonas Taylor tetap menjadi pahlawan aksi yang tangguh, tetapi kita tidak belajar banyak tentang karakternya yang baru.
Salah satu hal yang patut diapresiasi dalam "Meg 2: The Trench" adalah usahanya untuk memperluas mitologi dunia Megalodon. Film ini mencoba untuk menjelaskan asal-usul hiu-hiu raksasa ini dan mengungkapkan rahasia yang tersembunyi di dalam laut. Ini adalah langkah yang menarik dan bisa menjadi dasar bagi cerita-cerita selanjutnya dalam film ini. Namun, eksekusi ide ini mungkin bisa lebih mendalam dan kompleks.
Jonas Taylor and the team |
Penampilan para aktor dalam "Meg 2: The Trench" layak diapresiasi. Jason Statham tetap menjadi pilihan yang tepat untuk peran Jonas Taylor, dan ia mampu membawakan karakternya dengan percaya diri. Pemain-pemain pendukung seperti Sophia Shuya Cai, Page Kennedy, Sergio Peris-Mencheta, Skyler Samuels dan Cliff Curtis juga memberikan penampilan yang solid meskipun peran mereka cenderung klise dalam film ini.
Secara keseluruhan, "Meg 2: The Trench" adalah sekuel yang solid untuk "The Meg." Film ini menghadirkan aksi dan ketegangan yang cukup untuk memuaskan penggemar genre monster laut. Visual yang mengesankan dan desain hiu yang menakutkan menjadikan film ini patut ditonton. Namun, ceritanya yang sederhana dan karakter-karakter yang dangkal mungkin membuatnya kurang mengesankan dibandingkan dengan film-film serupa yang lebih mendalam secara naratif. Meskipun begitu, "Meg 2: The Trench" berhasil menghibur dengan baik, khususnya untuk anak saya. Saat saya tanya adegan apa yang paling menarik di film ini? Menurut dia, adegan paling epik adalah saat hiu megalodon bertarung melawan gurita raksasanya. Ok, fine! Terimakasih sudah membaca artikel review ini, semoga bermanfaat!
Makasih reviewnya.
ReplyDeleteDengan senang hati Mamah Tira
DeletePernanh nonton yang pertamanya dulu, seru sih, gak tahu nih kalau meg 2 kayak apa, tapi aku mikirnya nih ikan klo ketangkep terus dikering dagingnya, lumaya kali bisa buat lauk selama beratahun - tahun
ReplyDeleteThe Meg 1 padahal aku lumayan suka. Tapi yg 2 ini jujurnya malah aneh 🤣. Bagus awalnya memang, tapi pas udh masuk gurita raksasalah, dan makhluk prasejarah apalah itu, kesannya udah kayak mereka mau masukin segala macam makhluk biar serem aja 🤣. Tapi yg ada huru hara ga jelas .
ReplyDeleteTapi anakku juga suka kok mas. Dia bilang seru 😄. Kayak ya memang lebih cocok buat remaja sih yaa.