Tuesday, 25 July 2023

Info Acak Tentang Rosalind Franklin: Mengenang Ilmuwan Berbakat dalam Sejarah Genetika

Info Acak Tentang Rosalind Franklin
adipraa.com - Cek-cek Google Doodle hari ini (25/7/2023), ada riwayat doodle di tahun 2013 yang menampilkan doodle "Rosalind Franklin", seorang ilmuwan yang berbakat dalam sejarah genetika. Penasaran dong, dan akhirnya jadi kepoin biografinya, Kenapa kepo? karena kepo adalah sumber ilmu pengetahuan. Hahay. Yuk, kepoin sosok inspiratif satu ini di Info Acak kali ini. 

Rosalind Elsie Franklin, seorang ahli kimia dan kristalografi, lahir pada tahun 1920 di London, Inggris. Dia dikenal karena peran kritisnya dalam pemahaman struktur molekul DNA, yang berkontribusi secara signifikan pada penemuan struktur ganda heliks dari DNA, tetapi sayangnya, namanya sering kali terlupakan di antara nama-nama ilmuwan besar lainnya. 

Meskipun begitu, pencapaian ilmiahnya memberikan kontribusi yang tak ternilai dalam ilmu pengetahuan dan bidang genetika modern. Rosalind mengejar pendidikan di Universitas Cambridge dan bergabung dengan Newnham College pada tahun 1938. Dia belajar kimia dan lulus dengan gelar B.A. pada tahun 1941. Keberbakatannya diakui dan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi pascasarjana di laboratorium Sir Lawrence Bragg di King's College London. 

Di bawah bimbingan Bragg, bakatnya dalam kristalografi berkembang pesat. Pada awal 1950-an, Rosalind Franklin bekerja di King's College London dan memfokuskan penelitiannya pada struktur molekul DNA. Dia menggunakan teknik difraksi sinar-X untuk menganalisis DNA, dan hasil kerjanya menunjukkan bahwa DNA memiliki struktur heliks ganda. Hasil ini kemudian diambil alih oleh rekan sejawatnya, Maurice Wilkins, dan tanpa izin Rosalind, informasi penting ini disampaikan kepada James Watson dan Francis Crick di Universitas Cambridge. James Watson dan Francis Crick menggunakan informasi tersebut untuk menyusun model tiga dimensi dari DNA yang berbentuk heliks ganda, yang dikenal sebagai model Watson-Crick. Model inilah yang akhirnya menjadi terkenal dan diterima secara luas dalam komunitas ilmiah. 

Peran Rosalind Franklin dalam penemuan ini sebagian besar diabaikan dan luput dari pengakuan yang pantas. Tidak hanya terkenal karena penelitiannya tentang DNA, Rosalind Franklin juga berjasa dalam memahami struktur karbon, khususnya grafit dan karbon aktif. Pada tahun 1951, bersama dengan mahasiswa pascasarjana-nya, Raymond Gosling, dia berhasil mendapatkan gambar difraksi sinar-X yang menunjukkan adanya struktur kristal grafit, yang menyatakan bahwa karbon dapat memiliki lebih dari satu struktur kristal. 

Rosalind Franklin bernasib tragis, pada tahun 1956, saat usianya 37 tahun, dia didiagnosis menderita kanker ovarium yang akhirnya merenggut nyawanya pada tanggal tahun 1958. Kepergiannya yang terbilang usia muda telah menyedot dunia ilmiah dari seorang ahli yang berbakat dan mungkin menghambat kontribusinya lebih lanjut pada penelitian ilmiah. 

Baru setelah kematiannya, prestasi ilmiahnya mulai diakui dan dihargai. Penghargaan dan pengakuan akhirnya datang kepadanya, dan kini namanya diabadikan sebagai salah satu ilmuwan besar dalam sejarah. Banyak institusi ilmiah dan gedung penelitian yang diberi namanya sebagai penghargaan atas sumbangsihnya dalam ilmu pengetahuan. 

Dalam retrospeksi, kisah hidup Rosalind Franklin mengajarkan kita untuk mengakui dan menghargai kontribusi setiap ilmuwan, terlepas dari jenis kelamin atau latar belakang mereka. Keterlibatan Rosalind dalam penemuan struktur molekul DNA harus diingat sebagai bukti keberhasilan penelitian ilmiah yang bersifat kolaboratif dan terbuka. Dia meninggalkan warisan ilmiah yang tak ternilai dalam upaya manusia untuk memahami rahasia kehidupan dan pewarisan genetik.
Previous Post
Next Post
Related Posts

0 comments: