Secara umum, pengertian dari investasi adalah penanaman aset atau dana yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau perorangan untuk jangka waktu tertentu demi memperoleh imbal balik yang lebih besar di masa depan. Ada banyak hal yang terlibat dalam aktivitas ini, dan beberapa di antaranya adalah jumlah dana dan tujuan dari investasi itu sendiri.
Bagi yang sudah lama melibatkan diri dalam dunia penanaman modal, baik lokal maupun internasional, istilah ‘berinvestasi’ bukanlah sesuatu yang asing. Namun bagi pemula, penjelasan singkat dan jelas mengenai pengertian dasar dan cara berinvestasi sangatlah dibutuhkan. Berikut adalah penjabaran sederhana untuk Anda yang tertarik dan masih baru dalam aktivitas ini.
Apa Itu Investasi?
Seperti yang sudah disinggung di atas, investasi adalah salah satu cara dalam mengembangkan jumlah uang atau harta yang Anda miliki saat ini. Sederhananya, Anda bermaksud untuk memperoleh dana lebih dari keuntungan di masa depan untuk mencapai tujuan tertentu. Sebut saja tujuan Anda adalah ingin membangun rumah, menyekolahkan anggota keluarga, atau membuka usaha.
Panduan Sederhana dalam Cara Berinvestasi
Ada banyak istilah dalam aktivitas berinvestasi yang menuntut rangkaian penjelasan panjang. Namun untuk tahap awal, Anda bisa fokus pada poin-poin dasar seperti berikut:
- Memiliki tujuan jelas. Kenapa tujuan (objective) dalam berinvestasi sangat penting? Hal ini karena jika Anda tidak memiliki tujuan yang jelas, maka akan sulit menentukan langkah apa yang harus diambil selanjutnya. Tujuan akan mempengaruhi investasi seperti apa yang sebaiknya Anda ambil, mulai dari segi jangka waktu, jenisnya, hingga di mana Anda ingin menempatkan investasi tersebut.
- Menilai seberapa banyak modal yang bisa Anda siapkan. Modal (capital) ini membahas seputar dana atau aset yang Anda miliki sekarang. Saat ini, berinvestasi dengan modal Rp100.000 atau kurang dari itu sudah mungkin untuk Anda lakukan. Modal juga mempengaruhi jenis investasi, misalnya emas, saham, atau properti.
- Memahami risiko pada diri sebagai investor dan jenis investasi yang diambil. Segala hal yang berhubungan dengan perputaran uang memang tidak akan terlepas dari faktor untung-rugi. Yang dimaksud dengan risiko pada diri sendiri adalah kemampuan secara finansial. Ketika Anda memutuskan untuk berinvestasi, hal pertama yang Anda lakukan tentu saja menyiapkan sejumlah dana, baik saat akan memulai maupun selama prosesnya. Dalam hal ini, lebih dulu terlepas dari utang dan memiliki kondisi pendapatan yang stabil dan dana ekstra adalah beberapa hal yang patut diperhatikan.
Apa Itu Diversifikasi?
Untuk memperoleh hasil yang diharapkan, berbagai strategi penanaman modal memang sebaiknya dilakukan. Salah satu strategi yang paling sering dilakukan adalah dengan sistem diversifikasi atau menyebar modal yang dimiliki ke beberapa jenis investasi. Diversifikasi juga bisa diterapkan ke dalam satu jenis investasi.
Misalnya, si investor memilih investasi saham, dan dia menyebarnya tidak hanya pada satu perusahaan saja melainkan lebih. Hal ini bertujuan untuk memperkecil risiko kerugian pada return nanti. Atau bisa dibilang, jika salah satu perusahaan bangkrut, maka posisi investor masih relatif aman dengan adanya saham pada perusahaan lainnya.
Cara lain diversifikasi investasi adalah menyebar investasi ke berbagai jenis instrumen investasi lainnya. Ini adalah salah satu cara menurunkan risiko dalam berinvestasi yang umum dilakukan.
Saat yang Tepat dan Jangka Waktu
Poin terakhir ini tampak sederhana namun memiliki pengaruh yang besar. Apa pun jenis investasi Anda, waktu mempengaruhi tingkat keuntungan yang didapatkan. Adanya efek compounding atau bunga berbunga menyebabkan keuntungan akan semakin besar ketika kita semakin cepat memulai investasi.
Dengan jangka waktu investasi yang ada, semakin dini Anda memulai, maka semakin cepat pula Anda ‘memanennya’. Sebagai contoh, jika dalam beberapa tahun ke depan, salah satu anggota keluarga akan mulai masuk sekolah dan membutuhkan biaya sekolah, maka berinvestasi dari sekarang adalah pilihan bijak. Dan jika bermasalah pada modal yang minim, Anda bisa mulai mencari tipe dan tempat berinvestasi yang tidak memerlukan dana besar.
Itulah hal-hal dasar seputar cara berinvestasi yang sebaiknya dipahami oleh para pemula. Jika masih mengalami kesulitan, pastikan untuk mengikuti manual (panduan) khusus yang disediakan oleh pihak-pihak pialang (perantara) investasi. Untuk tahapan standar, sangat mudah menemukannya di situs-situs internet.
Atau, jika ingin memperoleh pengetahuan yang lebih mendetail, Anda bisa menggunakan penasihat khusus. Untuk jasa seperti ini, Anda tentu harus menyiapkan dana tersendiri.
Danai UKM di Indonesia dan Dapatkan Bunga Hingga 21% per Tahun
Di era digital ini, ada cara lain untuk mengembangkan dana, salah satunya dengan memberikan dana pinjaman. Lho? Memberikan pinjaman kok bisa mengembangkan dana? Melalui platform Peer-to-peer (P2P) Lending, kamu bisa memberikan dana kepada UKM yang membutuhkan pinjaman dan menikmati bunga pinjamannya tersebut. Sehingga, dana yang kamu berikan akan kamu terima kembali beserta bunganya.
Jika kamu tertarik untuk mencoba pendanaan P2P Lending, kamu bisa mencoba Akseleran. Di Akseleran, kamu bisa mendanai UKM di Indonesia yang membutuhkan modal pinjaman, dan pendanaan kamu akan mendapatkan bunga hingga 21% per tahun.
Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp 100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode AKSLSEO. Melakukan pendanaan di Akseleran juga sangat aman kok karena lebih dari 99% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada.
Akseleran juga sudah berizin resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.
Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau bisa via email cs@akseleran.co.id.
0 comments: