Thursday, 7 March 2019

4 Cara Traveller Memanfaatkan Blog Sebagai Ladang Uang

adipraa.com - “Ada gak ya pekerjaan yang mengisi saldo bank saya tanpa henti sedangkan saya asyik travelling kesana kemari?” Kalau pertanyaan tersebut saya ajukan satu dekade lalu, saya mungkin akan ditertawakan. Syukurlah saya hidup di era digital seperti saat ini. Sebuah era dimana menjadi travel blogger bisa mencukupi untuk hidup layak bahkan menjamin kesejahteraan. Jalan-jalan sambil mendulang rupiah - bahkan dollar - bukan lagi sekadar impian. 
4 Cara Traveller Memanfaatkan Blog Sebagai Ladang Uang | adipraa.com
4 Cara Traveller Memanfaatkan Blog Sebagai Ladang Uang

Apalagi, menjadi travel blogger tak butuh modal besar. Dengan merogoh kocek tak sampai 1 (satu) juta rupiah, saya bisa mendapatkan domain dan hosting murah untuk 1 tahun. Sedangkan, hal lainnya untuk pengembangan blog bisa ditemukan di artikel - artikel yang bertebaran di internet. Dengan semua kemudahan itu, travel blogger memang layak dilirik sebagai sebuah profesi yang menjanjikan.

Tertarik mencicipi manisnya dunia seorang travel blogger? Gunakan 4 cara di bawah ini untuk menjadikan blog sebagai sumber pendapatan, check this out:

PEMASANGAN IKLAN
Memasang iklan adalah cara monetisasi blog yang paling umum dilakukan oleh para travel blogger. Mengapa? Karena memasang iklan sangatlah mudah. 

Ada 2 metode yang bisa dilakukan untuk memasang iklan di blog. Pertama dengan AdSense. Kedua dengan menyewakan area iklan mandiri. 

Untuk menggunakan metode pertama, yang diperlukan hanyalah mengisi form pendaftaran AdSense dan Google akan meninjau kelayakan website yang kita daftarkan. Jika website lolos uji, Google akan memberikan beberapa baris kode yang harus kita tempatkan di website. Dengan kode tersebut, Google bisa mengatur iklan apa yang muncul sesuai dengan blog dan pembaca. Komisi yang didapatkan dihitung dari banyaknya klik di iklan tersebut. 

Cara kedua membutuhkan lebih banyak usaha. Kita harus membuat beberapa variasi ukuran banner sesuai dengan banyaknya tempat beriklan strategis di blog. Selanjutnya, kita bisa menambahkan tulisan seperti “Terima Sewa Iklan” agar pengunjung tahu jika kita menerima penyewaan iklan. Setelah itu buatlah daftar harga penyewaan tergantung posisi iklan atau ukuran banner tersebut. 

Jika kita berhasil mendatangkan banyak traffic ke blog, permintaan pemasangan iklan di blog akan datang silih berganti. Namun jika baru merintis sebuah blog, mungkin harus menerapkan berbagai strategi untuk menarik calon pengiklan.

AFILIASI/ PAY PER ACTION
Pemasangan iklan memang mudah dilakukan, tapi penghasilan di iklan bukanlah satu-satunya sumber pendapatan seorang travel blogger. Jika sahabat bertanya apakah sumber pendapatan terbesar dari seorang travel blogger, afiliasi adalah jawabannya.

Bagaimana cara kerja afiliasi? Untuk memulai menggunakan metode ini, kita harus bergabung dulu dengan program afiliasi yang dimiliki oleh perusahaan terkait. Selanjutnya, kita akan diberikan sebuah link atau banner untuk ditempatkan di blog. Komisi akan dihitung dari banyaknya pengunjung yang melakukan pembelian/ transaksi dari link yang ada di blog.

Besarnya komisi pun bervariasi. Beberapa marketplace seperti Tokopedia dan BukaLapak menawarkan komisi 2% - 5% tergantung jenis produk. Bahkan, beberapa perusahaan web hosting lokal ada yang menawarkan komisi penjualan hingga 70%!! Menggiurkan, bukan?

Sebagai seorang travel blogger, kita juga bisa mencoba program afiliasi dari AirBnb, Traveloka, atau perusahaan lainnya yang terkait dengan aktivitas travelling. Semakin banyak program afiliasi yang diikuti, tentunya semakin deras pundi - pundi rupiah yang mengalir ke kantong kita.

MENGULAS HOTEL ATAU TEMPAT KULINER UNIK
Konten ulasan adalah salah satu jenis konten yang paling sering ditemui dari sebuah travel blog. Selain bermanfaat, konten ini juga bisa menjadi ladang uang bagi seorang travel blogger.

Semakin banyak orang yang datang ke blog, kredibilitas dan popularitas pun akan semakin terdongkrak. Dengan begitu, apapun hotel atau spot kuliner yang kita ulas di blog akan mudah dikenal dengan cepat. Kemampuan kita untuk mempromosikan tentunya akan dibayar mahal oleh para pebisnis hotel atau tempat makan.

Sebagai awalan, kita mungkin tak selalu mendapatkan kompensasi berupa uang. Tetapi, tawaran menginap gratis untuk beberapa malam tentunya tidak boleh dilewatkan.

MEMPROMOSIKAN BISNIS PRIBADI
Setelah menjadi travel blogger selama bertahun - tahun, kita akan memiliki cukup pengalaman untuk memulai usaha biro perjalanan sendiri. Kita bisa menggunakan blog sebagai media promosi untuk usaha baru yang dijalankan. Dengan kredibilitas yang kita miliki, menjaring pengunjung untuk memakai jasa yang kita tawarkan tentu bukan hal yang sulit.

KESIMPULAN
Blog bukan lagi sekadar hobi. Untuk para traveller, blog adalah ladang uang yang menjanjikan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memonetisasi sebuah travel blog dan semuanya bisa diterapkan secara bersamaan. Namun, monetisasi sebuah travel blog tidak bisa bisa selesai dalam sekejap. Dibutuhkan proses dan ketekunan untuk mendapatkan blog yang bisa menjamin kesejahteraan. Selamat mencoba! FIN.
Previous Post
Next Post
Related Posts

9 comments:

  1. Masih belum bisa jawab saat ada email masuk yang menawarkan afiliasi pemasangan iklan... ya sudah blog tetep jadi ajang menulis saja

    ReplyDelete
  2. gila ya. jaman digital itu adalah jaman beradu kecerdasan. siapa yg canggih dia yg bisa sukses dapet duit, salu sama mas ada yg sdh meneraapkan ini.

    ReplyDelete
  3. banyak tuh yang menawarkan afiliasi, tapi kok males ya.. mending yang pasti2 aja kaya undangan event atau job artikel ahaha..

    -Traveler Paruh Waktu

    ReplyDelete
  4. Menarik infonya dan menurutku pantas dicoba semuanya.

    ReplyDelete
  5. Yg utama traffic nya ramai dulu baru semua yg tertulis di atas bisa berjalan ya mas

    ReplyDelete
  6. belum pernah ikut affiliasi, pengen ikutan deh. Biar bisa nambah jajan liburan nanti

    ReplyDelete
  7. Datang lagi dimari 😊
    Mas Adi kemana ya, lagi sibukkah ?.

    ReplyDelete
  8. duh masih angan2 bagi saya nih

    ReplyDelete