adipraa.com – Meluangkan waktu sejenak melihat Candi Gebang bagi saya bisa menjadi alternatif hiburan yang murah meriah. Salah satu peninggalan bersejarah ini letaknya di belakang Komplek Perumahan Candi Gebang. Sangat dekat dengan Minomartani, daerah tempat tinggal saya.
Bersepeda dengan sepeda onthel ke candi ini dari rumah cukup menempuh jarak sekitar 2.1 Kilometer.
|
Ngonthel ke Candi Gebang |
Candi ini masih kalah populer dari
Candi Sambisari. Apalagi dengan
Candi Borobudur yang namanya telah mendunia. Bisa dibilang candi ini jauh dari destinasi wisata favorit. Misal Candi Borobudur ada di urutan pertama list daftar tujuan wisata yang ingin dikunjungi, bisa jadi
Candi Gebang menjadi pilihan kesekian jauh di bawahnya. Atau bahkan tidak pernah masuk daftar sama sekali.
Sedih.
Mungkin karena akses jalan ke candi ini memang sedikit
mblusuk, agak sulit untuk menemukan lokasinya. Tempatnya terpencil dan jauh dari pusat kota, ditambah lagi dengan minimnya papan petunjuk jalan menuju candi ini, menjadi faktor sepinya pengunjung yang datang ke tempat ini.
Petunjuk arah ke Candi Gebang
Dari ringroad utara, tepatnya dari jalan raya yang berada di sisi timur Pasar Condongcatur, arahkan perjalanan ke utara hingga melewati jalan menurun. Setelah melewati jalan menurun, perlambat kecepatan karena papan petunjuk warna putih arah ke Candi Gebang ada di kanan jalan, papan ini tersamarkan dengan tiang listrik dan plang lain yang ukurannya lebih besar.
Jarak dari papan petunjuk arah ini sampai ke Lokasi Candi Gebang masih sekitar 1.3 kilometer dengan jalan yang berliku. Berikut sedikit petunjuk arah mulai dari papan petunjuk arah hingga ke lokasi Candi Gebang yang bisa saya bagikan untuk sahabat:
|
Papan Petunjuk Arah ke Candi Gebang |
|
Belokan Pertama |
|
Setelah melewati tanjakan ini belok kanan |
|
Candi Gebang lewat jalan ini |
|
Belokan Terakhir |
|
Gerbang Masuk Obyek Wisata Candi Gebang |
Sekilas tentang Candi Gebang
Candi yang menjadi saksi bisu kemegahan peradaban masa lalu ini berada di Dusun Gebang, Wedomartani, Ngemplak, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta. Hanya terdapat satu candi yang secara fisik bangunan ini berukuran kecil, luasnya 27,56 m2 dengan tinggi sekitar delapan meter.
|
Komplek Candi Gebang |
Mendekati candi Gebang dari sisi barat, kita akan berhadapan dengan
arca ganesha yang duduk di atas yoni dengan cerat menghadap ke arah utara. Sisi barat candi ini merupakan bagian belakangnya, karena pintu candi ini menghadap ke arah timur. Dan
arca ganesha inilah yang menjadi titik awal penemuan bangunan candi ini.
|
Arca Ganesha |
Arca ganesha ini ditemukan pertama kali oleh penduduk setempat sekitar tahun 1936. Berawal dari penemuan arca inilah kemudian dilakukan penelitian dan penggalian oleh Jawatan Purbakala.
Berdasarkan hasil penelitian kemudian ditemukan beberapa reruntuhan bangunan yang terdiri dari bagian atap candi, sebagian kecil tubuh dan sebagian kaki yang masih utuh. Selanjutnya dari beberapa temuan yang ada dilakukan proses pemugaran Candi Gebang. Pemugaran ini dilakukan pada tahun 1937 hingga 1939 yang dipimpin oleh Prof. DR. Ir. V.R. Van Remondt.
|
Tampak depan Candi Gebang |
Candi yang bersifat hinduistis ini memiliki beberapa keistimewaan. Salah satu keistimewaan candi ini adalah tidak ditemukannya tangga masuk, kemungkinan tangga masuk terbuat dari kayu atau bahan lain yang mudah rusak, sehingga sampai sekarang tidak ditemukan kembali.
|
Yoni di dalam Candi Gebang |
Candi yang berdenah bujur sangkar ini menghadap ke timur, menghadap ke arah Sungai Larang yang mengalir dari utara ke selatan. Di dalam candi ini terdapat Yoni yang ceratnya sama seperti yang ada di dekat Arca Ganesha, menghadap ke utara. Di sebelah kiri pintu masuk candi terdapat relung yang berisi arca Nandiswara. Sedangkan di sebelah kanan pintu relungnya kosong. Konon katanya dahulu relung ini berisi Arca Mahakala. Pada bagian puncak candi terdapat lingga berbentuk silinder yang ditempatkan di atas bantalan seroja.
Fasilitas yang ada di Candi Gebang
|
Loket Retribusi Obyek Wisata Candi Gebang |
|
Toilet |
Di Komplek Candi Gebang ini terdapat beberapa fasilitas pendukung antara lain toilet, pos satpam, dan loket retribusi. Rumput hijau di sekitar bangunan candi memperindah kawasan ini dengan bangku-bangku taman yang diletakkan di sekelilingnya.
***
Okey, yang sudah pernah berkunjung ke Obyek Wisata Candi Gebang tunjuk jari! Silahkan berbagi cerita pengalamannya berkunjung ke candi yang "kecil" ini di kolom komentar. Sekian
cerita ngonthel kali ini. Terimakasih. Salam onthelis jogja.
wah perjalanan ngontel menuju Candi gebangnya asri dan menyejukkan banget ya, ketika sampe di candi pun di suguhi candi yang terawat pulak...asik tuh
ReplyDeletecoba aku follow blognya....folbek ngga, coba?
ReplyDeleteSudah Folbek Yak... Makasih kakak.... Melet ah kayak artikel yang makan mangga.
Deletewedew, momennya pas tuh. ada abang penjual bakso kejepret kamera. bisa terkenal nnih di kalangan pengikut blog sampean, mas. he he.
ReplyDeleteAbang tukang bakso, mari mari sini, aku mau beli... *malah nyanyi*
DeleteSaya belum pernah ke Candi Gebang, Mas Adi, tapi kalau ke Candi Borobudur sudah beberapa kali waktu ke Jogja dulu hehee, kalau ke Candi Prambanan malah tidak masuk ke dalam cuma foto-foto dari luar gerbang saja. Dari foto-foto yang ada, saya malah salah fokus ke abang tukang baksonya hahaha.
ReplyDeleteBtw semakin banyak blogger menulis tetang wisata budaya seperti ini, semoga semakin dapat mendongkrak jumlah pengunjung ke sana. Amin.
Amin ya rabbal alamin. Makasih mbak Tuteh
Deletewah bang ada tanjakan pakai onthel lagi coba pakai sepeda balap mantul
ReplyDeleteMantul banget kang. Tapi karna ku selow, sungguh selow, sangat selow, santai, santai... Jadi, ngonthel lebik klasik.
DeleteCandi Gebang ini saya baru dengar namanya, tapi seru juga ya Mas ngonthel menuju candi ini, semoga suata saat bisa ke sana juga.
ReplyDeleteBeneran baru tahu tentang candi ini deh..pantes aja menjadi destinasi ke sekian krn kurang dikenal ya...padahal klo dilihat dr sisi sejarah candi ini sangat berarti sekali..
ReplyDeleteWah, seru. Lumayan juga ya jaraknya. Itung-itung olahraga. Btw, banyak yang belom tahu ya dengan Candi Gebang ini. Padahal, walopun kecil, candinya cantik. Mungkin kurang promosi dan daya tarik lain. Semoga ke depannya lebih diperhatikan ya. Dan bisa jadi salah satu destinasi wisata favorit seperti candi lain yang lebih dulu populer.
ReplyDeleteSaya belum pernah coba jalan-jalan ngontel, kalau di jakarta saya ngeri nyenggol dagangan orang 😅
ReplyDeleteKeren deh Candi Gebang, jadi pingin mampir ke sana
Keren masih punya sepeda Ontel. Nilai dulunya kalo kurs sekarang mungkin setara motor bebek yah
ReplyDeleteLihat salah satu gambar di Candi Gebang Yokyakarta ini, saya ingat saat berkunjung ke Dieng. Ada yg spotnya sama. Ini tempatnya beda kan?
ReplyDeleteTempatnya beda Mbak, ini di Candi Gebang. Mungkin karakteristik bangunan candinya mirip-mirip dengan candi yang ada di Dieng. Menurut info yang saya dapat, Candi Gebang ini berdiri pada masa awal "Jawa Tengah", yakni pada abad VIII - IX (730 - 800 M). Jadi mungkin ada kemiripan spot. Jenengan kan udah pernah ke Dieng, monggo berkunjung ke Candi Gebang untuk melihat perbedaannya... Salam dari Jogja....
DeleteLihat salah satu gambar di Candi Gebang Yokyakarta ini, saya ingat saat berkunjung ke Dieng. Ada yg spotnya sama. Ini tempatnya beda kan?
ReplyDeleteKok dobel komennya mbak...
DeleteAku jadi ngebayangin juga jalan-jalan di yogja menggunakan sepeda.. yogya tuh kota yang sangat ngangenin banget menurut aku.. beberapa kali ke jogya ngga pernah bosan.. wisata candi dengan menggunakan sepeda nih aku belum pernah.. boleh juga untuk dicoba next ke yogya.. main ke candi gebang
ReplyDeleteMantap mas, mari kita kenalkan Candi Gebang kepada masyarakat. Salah satu peninggalan yg mungkin blm terekspose.
ReplyDelete.
Ngonthel kesana capek jg ya kl dr tmptku, aku d bantul haha
Kalau ngga ada tangga masuknya, lalu gimana masuk ke dalam candi? Mungkin sengaja tangganya ditiadakan supaya tidak ada yang masuk ke.dlam biar terjaga kebersihan di dalamnya.
ReplyDeleteSaya dulu ke candi Gebang sore hari. Sepi banget, padahal bersih dan rapi. Mungkin sekarang lebih ramai ya.
ReplyDeleteSuka Gowes juga toh...AYOLAH kapan kapan kita gowes bareng...saya pake Seli aja yang enteng
ReplyDeleteKayaknya candi ini belum terjamah anak anak hits instagram yang dateng cuma foto foto tanpa belajar sejarahnya.
ReplyDeleteTempatnya asri dan jujur saja Saya baru mendengar namanya, kadang tuh suka sedih tempat wisata yg punya makna dan nilai seperti situs budaya tapi sepi peminat
ReplyDeleteaku mah blom pernah ke sana euy
ReplyDeleteKebayang gimana capeknya ngontel ke kawasan candi Mas.Duh aku mah lgsg ngibarin bendera putih..wkwkwk
ReplyDeleteItu tukang Bakso dorong sampe Candi juga ya? Hebat banget klo mmg iya.
ReplyDeleteBayarnya berapa masuk ke sini Mas?
ReplyDeletelokal 5K dan Manca 10K mbak Rahma...
DeleteWah ada candi keren lagi di Jogja...Semoga bisa nyampe ke Candi Gebang juga nih
ReplyDeleteJogjakarta memang istimewa, bertaburan candi yang sarat dengan narasi sejarahnya. Unik dengan tidak ada tangganya. Zaman dulu mungkin Candi ini juga tempat ibadah sederhana kali ya, Sebab saya perhatikan kebanyakan candi di Yogyakarta ada tangga batunya
ReplyDeleteWah.. Belum pernah ke candi ini.. Lumayan mblusuk juga ya.. Smg kpn2 bisa sampai ke candi gebang..
ReplyDeleteWah, papan Candi Gebangnya kurang gagah dan ourang kokoh ya. Sepertinya memang harus diganti plang-nya kalau menurut saya.
ReplyDeleteBtw, gowes sepeda onthel berat gak mas? Belum pernah nyobain onthel :)
Sepeda jaman old memang tak seringan sepeda masa kini yang bisa disesuaikan gearnya, tapi saya menikmatinya mas. Maturnuwun kunjungannya mas.
DeleteSeru banget ngonthel ke candi. Ini PP sehat dong yaa 😁
ReplyDeleteTapi kalau tanjakan lumayan jugaa
lihat kompleks di Candi Gebang memang sangat asyik sambil bersepeda. Tapi daku belum pernah ngonthel. Lebih berat mana sama tandem 2 kak
ReplyDeleteAku udah ke Sambisari, ke Gebang ini belum, kecil dan unik ya..
ReplyDeleteBru taw. Biasanya yg trknal brobudur sma prambnan... Info yg mntsp
ReplyDeleteCandi Gebang.. fix ini masuk list kalau berkunjung ke Jogjakarta.
ReplyDeleteYoni itu apa mas?
ReplyDeleteBisa dibilang simbol kesuburan, yoni itu pasangannya lingga, dua unsur inilah yang menjadi elemen penting pemujaan Siwa dalam ajaran Hindu #cmiiw
DeleteSaya belum pernah kesini .Pengen Ngonthel juga .kayaknya menarik .terus bawa bekel disana piknik. Hehee
ReplyDeleteJogja ini candinya banyak banget ya. Ini ada candi yang aku baru tahu lagi. Kapan-kapan mampir ke Candi Gebang ah.
ReplyDeleteSaya malah baru tau nama candi ini. Itu lapangan rumputnya boleh diduduki, gak? Kayaknya enak piknik di sana
ReplyDeleteDan aku ...,
ReplyDeleteTermasuk diantara golongan yang ngga angkat jari telunjuk hahaha ..., karena aku memang belum pernah ke candi Gebang :D
Tapi kelak semoga kesampaian liburan kesana.
Pinjem sepeda onthelnya boleh, mas ?.
Lumayan buat olahraga sekalian nempuh jarak 2 kilometeran dari rumah mas Adi :)
Boleh mas, nanti tak goncengi juga boleh...
DeleteSerius niih :) ?
DeleteBakalan asiik banget ...., ngebayangin sensasi serunya naik sepeda onthel.
Sekali-kalinya aku pernah nyobain naik sepeda onthel saat dulu kerja di Jakarta, mas.
Lokasinya di depan museum Fatahillah.
Tempatnya sih oke juga, meski agak kepelosok. Tinggal promosinya aja yang perlu digalakkan biar dikenal luas sama masyarakat, bahkan bisa sejajar dengan kepopuleran Candi Borobudur
ReplyDeleteWah kayaknya enak tuh buat tempat untuk menengangkan hati.
ReplyDelete