Monday, 8 October 2018

Jappa-jappa ke Keraton Ratu Boko

adipraa.com - Keraton Ratu Boko merupakan situs peninggalan sejarah berupa reruntuhan bangunan menyerupai candi yang letaknya di atas perbukitan dengan ketinggian kurang lebih sekitar 196 meter di atas permukaan laut. Luas dari situs ini pun tidak tanggung-tanggung, yakni 161 meter persegi. Obyek wisata yang berada di kawasan Daerah Istimewa Yogakarta satu ini menjadi salah satu cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah. Yuk, kita jappa-jappa (jalan-jalan) ke situs peninggalan sejarah satu ini!
Jappa-jappa ke Keraton Ratu Boko | adipraa.com
Jappa-jappa ke Keraton Ratu Boko

Minggu sore (8/10) sekitar setengah tiga sore, setibanya di Komplek Candi Ratu Boko, kami pun bergegas menuju loket untuk membeli tiket masuk. Harga satu tiketnya cukup merogoh kocek sebesar empat puluh ribu rupiah. Untuk anak usia lima sampai sepuluh tahun, tiketnya menjadi setengah harga. Jadi total yang dibayarkan sebesar seratus empat puluh ribu rupiah untuk tiga orang dewasa dan satu orang anak.

Sebelum memasuki kawasan Keraton Ratu Boko, kami sholat dahulu di musholla karena telah masuk waktu Ashar. Fasilitas yang ada di obyek wisata candi ini terbilang lengkap. Ada musholla, toilet, resto, dll. Area parkirnya pun cukup luas.
Tangga menuju Keraton Ratu Boko | adipraa.com
Tangga menuju Keraton Ratu Boko

Usai sholat, kami siap menuju lokasi Keraton Ratu Boko. Anak lanang paling semangat untuk menjelajahi tempat ini. Ini pertama kalinya diajak jalan-jalan ke obyek wisata candi. Setelah memasuki loket pemeriksaan tiket, dia jalan paling depan menaikki anak tangga menuju lokasi Keraton Ratu Boko. Padahal kan mau diajak foto dulu. "wakanda forever!" teriak anak lanang saat kami berfoto bersama di kursi yang berada di pinggir tangga. Selain kursi, ada pula gazebo-gazebo yang disediakan untuk pengunjung berteduh sembari menikmati suasana di Keraton Ratu Boko.
Simak cerita plesiran lainnya disini: Berfoto Bersama Keindahan Pantai Siung Di Atas Batu Karang
Keraton Ratu Boko sendiri memiliki beberapa bagian bangunan yang bisa dijelajahi. Terdiri dari Pintu Gerbang, Candi Pembakaran, Pendapa, Keputren dan Gua. Dari bagian-bagian keraton tersebut sebagian wujudnya hanya tinggal reruntuhan sisa bangunan saja.
Gapura Keraton Ratu Boko | adipraa.com
Gapura Keraton Ratu Boko

Memasuki Pintu Gerbang Keraton Ratu Boko, bangunan ini berupa dua buah bangunan gapura. Bangunan pertama memiliki 3 pintu masuk dan bangunan kedua memiliki 5 pintu masuk. Bangunan ini terbuat dari batu andesit. Lantai, tangga dan pagarnya terbuat dari batu putih. Bangunan gapura ini berbentuk paduraksa dengan puncak bangunan (atap) berbentuk ratna. Pintu gerbang Keraton Ratu Boko ini menjadi spot favorit para pengunjung untuk berselfie ria. Apalagi saat senja tiba, momen istimewa untuk menikmati detik-detik matahari terbenam berlatarkan gapura ini.
Candi Pembakaran dan Sumur Suci | adipraa.com
Candi Pembakaran dan Sumur Suci

Candi Pembakaran dan Sumur Suci | adipraa.com
Model dadakan :)

Di sisi sebelah utara pintu gerbang, terdapat Candi Pembakaran dan Sumur Suci. Sama seperti pintu gerbangnya, bangunan ini terbuat dari batu andesit. Candi pembakaran ini memiliki sumur berukuran 2.30 m x 1.80 m dengan kedalaman sumur sekitar 5 m dari permukaan tanah.

Berjalan ke arah utara lagi, terdapat Gardu Pandang. Dari tempat ini kita dapat melihat Jogja dari Keraton Ratu Boko. Sayangnya saya belum beruntung, tidak bisa melihat gunung merapi karena tertutup awan.
Paseban Keraton Ratu Boko | adipraa.com
Paseban Keraton Ratu Boko

Semangat anak lanang masih menggebu-gebu untuk berkeliling mengeksplorasi kawasan Keraton Ratu Boko. Lokasi berikutnya, bangunan yang difungsikan sebagai ruang tunggu bagi tamu yang akan menemui raja. Bangunan ini disebut Paseban. Bangunan Paseban ini terdiri dari 2 (dua) batur, yakni paseban timur dan paseban barat.
Arah Goa dan Keputren | adipraa.com
Arah Goa dan Keputren

Penjelajahan pun selesai setelah anak lanang membaca papan petunjuk arah bertuliskan "Goa". Dan imjinasinya membayangkan seramnya isi di dalam goa sehingga tidak mau melanjutkan dan memilih untuk kembali. Padahal kan tidak ada yang perlu ditakutkan. But, lets follow the leader. Hohoho.
Sunset di Keraton Ratu Boko | adipraa.com
Sunset di Keraton Ratu Boko

Akhirnya kami pun duduk-duduk di dekat Gapura Keraton Ratu Boko sembari menunggu senja tiba. Semakin sore, semakin banyak pengunjung yang datang. Dan benar adanya, momen sunset menjadi tujuan utama kebanyakan para pengunjung datang ke situs Keraton Ratu Boko. Ramai dikala sunset. Sambil menunggu adik saya mengabadikan sunset dengan mode timelapse, saya pun ikut mencoba jeprat-jepret anak lanang berfoto bersama matahari yang perlahan tenggelam.

Jappa-jappa ke Keraton Ratu Boko berakhir setelah matahari terbenam. Kami pun turun untuk sholat maghrib dan pulang. Okey, selesai sudah ceritanya. See you next story! FIN
Previous Post
Next Post
Related Posts

27 comments:

  1. Tempatnya sepi. Asik banget kayaknya dibuat spot foto ya, Mas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas Rokhim, instagramable banget pokoknya. Hehehe

      Delete
  2. Wah mahal juga ya tiket masuknya sekarang...berarti saya sudah lama gak kesana hehhehe...dulu saya ratuboko tiket masuknya 15ribu per orang

    ReplyDelete
  3. Tempatnya bersih dan terawat ya kak dan Indahn juga ternyata liat sunset di kawasan ini,,semoga bisa kesini sama anak-anak.

    ReplyDelete
  4. Waaaah asyik nih. Daripada ngemall mendingan juga main ke sana :)

    ReplyDelete
  5. Waktu ke Jogja, daku belum sempat ke sana, padahal pernah baca kisah Ratu Boko di buku.

    ReplyDelete
  6. Wah Ratu Boko, besok aku ke Yogya tapi gak tau sempat ke sana apa gak huhuhu...
    Moga2 ada kesempatan ke sana kapan2.
    Masih terawat banget ya alhamdulillah moga awet..

    ReplyDelete
  7. Sepertinya tempatnya menarik, terus fasilitasnya juga kelihatannya lengkap. Bisa jadi objek wisata alternatif disaat liburan nih...

    ReplyDelete
  8. Jogja adalah tempat yang penuh objek wisata yaa, Mas. Kalo datang ke sana lagi, mau ahhh jalan-jalan ke sini :)

    ReplyDelete
  9. Mau dong jappa2 ke sana. Apalagi kalo bareng keluarga. Wisata sejarah ini penting loh

    ReplyDelete
  10. Wah seru nih jala-jalan ke tempat bersejarah.
    Sepertinya belum pernah ke sorot media ya.

    ReplyDelete
  11. Wahh ini bisa jadi destinasi saat main ke jogja.. sy sendiri baru tau.. tempatnya juga bersih & sepi ya..

    ReplyDelete
  12. ke gua cewek cowo donk mas?? seru looh haha aku capek muter2 sana

    ReplyDelete
  13. Saat ke ratu boko ini siang panas terik, jadi ngga menikmati, jadi better pagi or sore ya ke tempat ini agar mendapatkan pemandangan yang indah dan bisa update disosial media

    ReplyDelete
  14. Aku baru denger nama candi ini, harus banyak piknik nih biar tau lebih dalam, hehe..

    ReplyDelete
  15. Aku suka suasana sorenya, Mas.
    Terlebih sunsetnya duh mantep.

    ReplyDelete
  16. Sayaaa sudah tinggal lama di Jogja, tapi masih belum mampir ke Boko :p wggww mentok di Candi Ijo sih hehee

    ReplyDelete
  17. Jappa-jappa, suka istilah ini (jalan-jalan). Kapan-kapan kalau ke Jogja lagi, mampir Boko ah hehe.

    ReplyDelete
  18. Mahal juga tiketnya. Tak kira cuma 10 ribuan. Ternyata 'unda-undi' sama harga tiket ke Prambanan ya, mas. Selisih 10.000 aja. Jappa-jappa itu istilah dari mana, ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, lumayan mehong tiketnya. Jappa-jappa itu bahasa Makasar Mas Wisnu.

      Delete
  19. tempatnya kece baaattttt, bisa buat pepotoan, sunset-an duilehhhhh -, jadi mupeng kesana..
    ketimbang ke mall, wisata kaya gini lebih adem..

    ReplyDelete
  20. Kayaknya hampir semua candi itu desainnya sama ya. Ada sumurnya, ada panggung rajanya dll. Mgkn klo skrg istilahnya type2 rumah minimalis yg desainnya sama ya. Xixixi..

    ReplyDelete
  21. Hoooo, Jappa-Jappa itu jalan-jalan ya ternyataaaaa. Guwd. Guwd.

    Saya orang Jogja, tapi belum pernah ke Candi Boko ehehe. Di sana paling keren emang ngejar sunset sih. Asli, kereeeen :D

    ReplyDelete
  22. Aku pas ke Candi Boko ambil tiket terusan dari Candi Prambanan. Saat itu siang bolong, jadi nggak dapet sunset hehe.

    ReplyDelete
  23. Wah, kalau muter ke seluruh kompleks Ratu Boko, lumayan capek juga tuh. Tapi memang, sunset di Ratu Boko keren.

    ReplyDelete
  24. Aku dah lama banget nggak ke sini. Pernah, tapi jaman blm ngeblog😀.. dulu ke sana siang, puanas.

    Mmng harusnya sore kok ya, lihat sunset. Boleh bawa makanan masuk nggak mas klo di Boko? Klo di borobudur itu kan ga boleh... Dan penjual makanan hanya ada di pintu keluar. Jd pas keliling2 lapar...takutnya di Boko gitu juga

    ReplyDelete
  25. dulu kalau kesini bisanya saya sama temen2 lewat jalan tikus, biar gratis, hehe. Tapi entah sekarang masih ada nggak itu jalan tikusnya

    ReplyDelete