Ngonthel dan Menyapa Mentari Pagi |
adipraa.com - Hidup itu mengalir, membawa peristiwa demi peristiwa yang dapat menjadi cerita. Sekecil apapun ceritanya, abadikan, ambil hikmahnya dan insyaallah akan menjadi kenangan indah kelak. Dan cerita menyenangkan kali ini ditulis saat moment hari libur lebaran di rumah simbah Nanggulan Kulon Progo, "Ngonthel dan Menyapa Mentari Pagi".
Siap ngonthel bersama anak lanang |
Sabtu pagi (16/6), matahari perlahan merambat naik, cuacanya cerah dan sangat bersahabat untuk pit-pitan (sepedaan) mencari udara segar. Sekitar jam setengah tujuh pagi, secara spontan saya dan anak lanang siap berangkat ngonthel penuh gairah, berboncengan dengan sepeda onthel milik simbah. Abaikan penampilan, belum mandi dan masih seporotan.
Ngonthel menelusuri sawah nan luas |
Mentari pagi beranjak naik menyinari sawah nan luas, menciptakan siluet pada sawah kuning pertanda telah melewati masa panen. Jalan panjang yang membelah sawah sangat sepi untuk kami lewati sendiri. Beda jauh dengan suasana kota dimana macet sudah menjadi makanan sehari-hari. "Rasa Senang" anak lanang pun ikut merambat naik yang membuatnya beraksi dengan gaya sesuka hati di depan kamera. Bahagianya hati ini, sesederhana suasana pagi yang penuh makna.
Menyapa mentari pagi
Menyapa Mentari Pagi |
Tau kan, sinar matahari banyak mengandung Vitamin D. Maka bersyukurlah karena sebenarnya kita bisa menikmati vitamin D secara gratisan. Ketika sinar ultraviolet disaring kulit, sinar tersebut merubah simpanan kolesterol di kulit menjadi vitamin D. Dengan meningkatnya vitamin D dalam tubuh karena paparan sinar matahari, penyerapan kalsium di dalam tubuh kita pun ikut meningkat. Ini berguna untuk membentuk dan memperbaiki tulang.
Manfaat lainnya, setelah kolesterol di bawah kulit dirubah menjadi vitamin D, otak dan tubuh kemudian memberikan sinyal kepada kolesterol yang ada dalam darah untuk keluar dari darah menuju ke kulit. Dari proses inilah kadar kolesterol dalam darah dapat dikontrol dengan baik.
Saat kulit terkena sinar matahari, terjadi penambahan sel darah putih, terutama limfosit. Secara tidak langsung antibodi untuk kekebalan tubuh pun akan ikut meningkat. Dan sinar matahari juga mampu membunuh beberapa bakteri penyakit, virus dan jamur.
Selain itu, sinar matahari adalah insulin alami. Sinar matahari memberikan kemudahan penyerapan glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh. Hal inilah yang merangsang tubuh untuk mengubah gula darah menjadi glycogen. Proses ini mampu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan kebugaran pernafasan karena bertambahnya jumlah glikogen setelah berjemur di bawah terik matahari.
Baca juga cerita libur lebaran lainnya disini: Cerita Lebaran: Sholat Di Masjid Agung Manunggal BantulBanyak sekali ya manfaat sinar matahari untuk tubuh. Maka, nikmat tuhanmu yang mana yang engkau dustakan? Sebagai ucapan terimakasih dan rasa syukur karena telah memberi manfaat yang luar biasa, saya ajak matahari untuk berfoto bersama. Aktivitas pagi "Ngontel dan Menyapa Mentari Pagi" pun kami lalui dengan perasaan senang dan riang gembira. #ceritaliburlebaran
enak bangeet ngontel gitu bisa liat2 gunung dan sawah
ReplyDeletesayang aku gak punya ontel hiks
jadi pengeen
Enaaak ngonthel pagi hari kayak gitu .. ,sayangnya sepeda onthel milik keluargaku udah dijual, jadinya kalo sepedaan aku pinjem sepeda balap ponakanku 😁
ReplyDeleteSi anak lanang anteng yow diajak mlaku mlaku ning sawah ☺
Wah mantep tenan mas :D asyik ya isuk isuk sepedaan ning sawah :D
ReplyDeletei love morning.. :)
ReplyDeletemomen terbaik yang hanya datang 1 kali sehari.. :)
kakve-santi(dot)blogspot.com
Wah, ini bakal jadi kenangan tak terlupakan seumur hidup :) Paling senang lihat sawah, rasanya kangen terus. Dan jujur nih, aku lebih sering terpapar matahari sore daripada pagi. Kapan-kapan jalan pagi, ah :)
ReplyDeleteAlhamdulillah... Untuk melakukan semua itu ternyata saya tidak perlu menunggu liburan dulu. Secara saya tInggalndi desa. Udara masih cukup bersih. Rumah di pinggir sawah. Mau sepedahan keliling sawah pagi siang malam kapan saja bebas...
ReplyDeleteNikmat mana lagi yang kau dustakan? Mari bersyukur apapun kondisi dan keadaan kita :)
selamat lebaran. Maaf lahir batin ya...
Maaf lahir batin juga mbak Okti Li.
DeleteSaya dikampung juga suka mengontel ,tapi dikampung saya belum musim padi menguning. Simbah saya tidak punya sepeda ontel, punya motor jadul. Lumayanlah buat keliling kampung demi hunting photo.
ReplyDeletewah seperti ane nich di kampung kalau pagi dan sore naik sepeda keliling kampung, asyik dan seru pastinya mas
ReplyDeleteNgontel pas pagi begini asyik dan seru ya, apalagi kalau udaranya sejuk
ReplyDeleteSeneng banget naik sepeda kalau pemandangannya kyk yg di poto. Kalau di daerah rumahku dah penuh sesak rumah haha #alesyan :D
ReplyDeleteManfaat matahari saya tahu waktu sekolah dulu, tapi memang sih setelah saya buktikan. Wktu itu saya sakit, nggak enak banget badan, udah dua hari masih aja gak enak. Esoknya ibu suruh saya jemuran di matahari pagi (jam 7), saya pikir kok tega ya ibu saya auruh saya jemur2an padahal lagi sakit. Tapi setelah jemuran, emang beda sih rasanya agak enakan.
ReplyDeleteMasya Allah pemandangannya bagus amat ya buat berswafoto, cocok yes tempatnya buat refreshing.
ReplyDeletemomen langka mas, biar anak bisa mengingat masa-masa seperti ini karna klo sudah dikota langka banget
ReplyDeleteASYIK BANGET...Nggontel diarea pesawahan gitu segar dan menyehatkan
ReplyDeleteAda dua manfaat yang didapat ya mas. Yang peetama kebahagiaan karena bisa menikmatibkeindahan alamnyang indah, apalagi kalau misalnya penggemar matahari terbit. Pasti ada kebahagiaaan tersendiri. Kedua manfaat sehat, bisa olahraga, sepedaan sambil menghirup udara pahi yang segar. Sungguh meningkatkan taraf hidup dan kenikmatan ya mas... Selamat ngonthel
ReplyDeleteNgonthel kalau di sesawahan dan pagi-pagi gitu mah enak yaaaa, mas :D
ReplyDeleteAsyik bangat, viewnya juga keren. Olahraga plus rekreasi sejenak ini mah
ReplyDeleteasik nih, udaranya pasti seger iya mas, apalagi sambil ngontel, bersepedaria di tepi sawah
ReplyDelete