Sunday, 1 April 2018

Ibu-Ibu PKK RT. 08 Antusias Belajar Batik Tulis

adipraa.com - Ahad pagi (1/4), ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam PKK RT. 08 RW. 02 Perumnas Minomartani Ngaglik Sleman mengikuti Pelatihan Batik Tulis yang digelar di Balai RT. 08. Pelatihan Batik Tulis ini bekerjasama dengan Tim Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). 
Pelatihan Batik Tulis | adipraa.com
Pelatihan Batik Tulis

Batik sebagai warisan budaya perlu untuk dilestarikan. Dibutuhkan peran aktif masyarakat untuk melestarikan batik. "Dengan adanya pelatihan ini, tujuannya agar dapat merangsang semangat masyarakat untuk melestarikan batik. Jika ibu-ibunya suka membatik, mungkin nanti anaknya juga suka batik dan akan diajarkan pada anaknya", ujar Drs. I Ketut Sunarya, M.Sn, Ketua Tim PPM FBS UNY, saat memberikan sambutannya.
Baca juga artikel reportase lainnya disini: Memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia, RW 02 Minomartani Gelar Jalan Sehat
Belajar membuat batik tulis secara manual memang menuntut ketelatenan dalam pengerjaannya. Selain melatih kesabaran, pelatihan batik tulis ini sekaligus ikut merawat salah satu tradisi leluhur budaya Jawa, khususnya budaya Yogyakarta. Pelatihan ini rencananya akan dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan yaitu tanggal 1, 8 dan 15 April 2018.
Pengenalan Dasar-Dasar Membatik | adipraa.com
Pengenalan Dasar-Dasar Membatik

Pada pertemuan pertama pelatihan batik tulis ini, ibu-ibu belajar menjiplak pola/ motif batik ke kain yang telah disediakan. Untungnya, batik tulis yang mereka kerjakan tak terlalu rumit motifnya. Ada sekitar 8 (delapan) jenis motif ikan yang telah dipersiapkan oleh tim, terinspirasi dari nama wilayah Minomartani. Sebelumnya dijelaskan pula dasar-dasar ilmu membatik seperti pengenalan alat dan bahan batik, menggambar pola, pencantingan, pewarnaan dan pelorodan batik.
Ibu-Ibu PKK RT. 08 Antusias Belajar Batik Tulis | adipraa.com
Ibu-Ibu PKK RT. 08 Antusias Belajar Batik Tulis


Pelatihan Batik Tulis ini baru pertama digelar dan rencananya akan diagendakan menjadi kegiatan yang berkelanjutan. Meskipun proses membuat batik membutuhkan waktu yang lama, namun kegiatan pelatihan batik tulis ini dapat menjadi sarana pelepas penat bagi ibu-ibu yang kesehariannya hanya momong cucu. Semoga dapat menambah ilmu, meningkatkan keterampilan dan memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar.
Previous Post
Next Post
Related Posts

7 comments:

  1. Memperdayakan ekonomi rakyat inilah sangat penting. Agar budaya membatik tidak tergerus oleh jaman. Saya dulu punya nenek rajin sekali membuat batik. Penuh kesabaran dan keuletan, dan pastinya ketekunan agar bisa mahir membatik.

    ReplyDelete
  2. Nah, semoga bisa jadi program berkelanjutan mas. Aamiin
    Karena menurut saya, misal cuma berlangsung dalam 3X pertemuan sepertinya masih kurang untuk bekal si Ibu-ibu, jika berniat mengembangkan usaha batik di rumahnya.

    ReplyDelete
  3. Membatik secara manual memang sulit dan butuh ketelitian dan kesabaran yang tinggi, ya mas. Nggak heran jika harga kain batik tulis termasuk mahal karena proses pengerjaannya yang rumit.

    Salut buat ibu-ibu PKK yang mau belajar membatik. Bisa jadi jika dilakukan dengan tekun pasti nantinya akan laku dijual dan menghasilkan uang buat membantu keluarga yaa.. :).

    ReplyDelete
  4. Eh kereeeenn. Melestarikan budaya ini namanya :D
    Pengen belajar membatik juga :D
    Masna kuliah di FBS? Salam buat Mbak Ola yang teater itu ya. Wkwkwk
    Eh bener nggak ya namanya Ola.

    ReplyDelete
  5. Batik merupakan budaya asli Indonesia, wajib dilestarikan. Ayo ibu-ibu yang semangat

    ReplyDelete
  6. acaranya bagus ini, mas. ibu-ibu di sana pastinya akan mahir kalau selalu belajar. lagi pula juga bisa nambah skills.

    ReplyDelete