adipraa.com - Tuberkulosis atau disingkat TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini ditemukan pertama kali pada tahun 1882 oleh Robert Koch. Hingga kini, penyakit menular ini masih menjadi masalah kesehatan dunia.
Berdasarkan data WHO Global Tuberculosis Report 2016, Indonesia tercatat sebagai negara dengan peringkat kedua yang memiliki penderita TBC terbanyak di dunia yaitu sebesar 1.020.000 jiwa. Untuk itu diperlukan usaha yang lebih intens dalam membangun kesadaran masyarakat tentang wabah Tuberkulosis agar dapat mengurangi penyebaran penyakit menular ini.
Pada hari sabtu (24/3) kemarin, Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia dengan mensosialisasikan Gerakan Stop TBC yang dinamakan "Geblek Tempe". Apa itu? Adalah singkatan dari "Gerakan Bersama Peduli Penyakit TBC di Sekitar Masyarakat Kape (Kulon Progo)". Nama gerakan ini sengaja disingkat seperti nama makanan khas Kulon Progo agar lebih familiar di telinga masyarakat Kulon Progo.
Gerakan "Geblek Tempe" ini adalah salah satu langkah yang dilakukan Dinas Kesehatan Kulon Progo dalam rangka mendukung Gerakan Nasional TOSS TBC (Temukan TBC Obati Sampai Sembuh) yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk mengurangi penyebaran penyakit Tuberkulosis.
Bertepatan pada Hari Tuberkulosis Sedunia, sosialisasi gerakan Stop TBC dengan nama "Geblek Tempe" ini dilakukan dengan cara memasang banner di seluruh puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Kulon Progo. Ada 6 langkah kegiatan dalam sosialisasi Gerakan Stop TBC yang dilaksanakan di Kulon Progo, antara lain:
Selain pemasangan banner, dilakukan pula kegiatan ketuk pintu petugas puskesmas ke masyarakat yang akan dilakukan secara berkelanjutan. Setiap petugas Puskesmas akan mendatangi 2 rumah pasien TBC BTA Positif dan masing-masing disertai 5 rumah tetangganya. Dalam kegiatan ketuk pintu petugas puskesmas ini dibagikan pula leaflet STOP TBC untuk memberikan edukasi tentang penyakit tuberkulosis kepada masyarakat.
Perlu diketahui, proses penyebaran TBC terjadi melalui udara. Dan kuman TBC akan mati bila terkena sinar matahari langsung. Jadi, sangat penting memiliki ventilasi yang baik di rumah untuk mengurangi kuman yang terbang terbawa oleh udara.
Berdasarkan data WHO Global Tuberculosis Report 2016, Indonesia tercatat sebagai negara dengan peringkat kedua yang memiliki penderita TBC terbanyak di dunia yaitu sebesar 1.020.000 jiwa. Untuk itu diperlukan usaha yang lebih intens dalam membangun kesadaran masyarakat tentang wabah Tuberkulosis agar dapat mengurangi penyebaran penyakit menular ini.
Pada hari sabtu (24/3) kemarin, Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia dengan mensosialisasikan Gerakan Stop TBC yang dinamakan "Geblek Tempe". Apa itu? Adalah singkatan dari "Gerakan Bersama Peduli Penyakit TBC di Sekitar Masyarakat Kape (Kulon Progo)". Nama gerakan ini sengaja disingkat seperti nama makanan khas Kulon Progo agar lebih familiar di telinga masyarakat Kulon Progo.
Banner "Geblek Tempe" di Puskesmas Pengasih 1 |
Gerakan "Geblek Tempe" ini adalah salah satu langkah yang dilakukan Dinas Kesehatan Kulon Progo dalam rangka mendukung Gerakan Nasional TOSS TBC (Temukan TBC Obati Sampai Sembuh) yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk mengurangi penyebaran penyakit Tuberkulosis.
Banner "Geblek Tempe" di Puskesmas Panjatan II |
Bertepatan pada Hari Tuberkulosis Sedunia, sosialisasi gerakan Stop TBC dengan nama "Geblek Tempe" ini dilakukan dengan cara memasang banner di seluruh puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Kulon Progo. Ada 6 langkah kegiatan dalam sosialisasi Gerakan Stop TBC yang dilaksanakan di Kulon Progo, antara lain:
- Beri Vaksin BCG Pada Bayi;
- Periksa Keluarga dan Tetangga Penderita;
- Berhenti Merokok;
- Jaga Kebersihan;
- Jaga Jendela Terbuka; dan
- Minum Obat Sampai Tuntas.
Selain pemasangan banner, dilakukan pula kegiatan ketuk pintu petugas puskesmas ke masyarakat yang akan dilakukan secara berkelanjutan. Setiap petugas Puskesmas akan mendatangi 2 rumah pasien TBC BTA Positif dan masing-masing disertai 5 rumah tetangganya. Dalam kegiatan ketuk pintu petugas puskesmas ini dibagikan pula leaflet STOP TBC untuk memberikan edukasi tentang penyakit tuberkulosis kepada masyarakat.
Perlu diketahui, proses penyebaran TBC terjadi melalui udara. Dan kuman TBC akan mati bila terkena sinar matahari langsung. Jadi, sangat penting memiliki ventilasi yang baik di rumah untuk mengurangi kuman yang terbang terbawa oleh udara.
Baca juga artikel reportase lainnya disini: Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) Di Kota YogyakartaUpaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan angka penemuan kasus TBC dengan meningkatkan kesadaran masyarakat. Karena penyakit ini merupakan penyakit menular dan menjadi ancaman berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Jadi, setiap orang yang menderita TBC harus ditemukan dan diobati sampai sembuh dengan minum obat sampai tuntas. Harapannya agar penularan TBC di Indonesia khususnya di wilayah Kulon Progo dapat dihentikan. STOP TBC!
Wealah.. Bulakmen singkatan to.. haha
ReplyDeleteKreatif iku..
Kirain geblek tempe itu tempenya yg geblek
ReplyDeleteEh bukan
hidup geblek tempe...
ReplyDeleteSodara ipar ada yang terkena TBC dan perlu oenanganan khusus salah satunya minum obat yg bisa tahunan
ReplyDeleteHarus disiplin dan rutin sampai tuntas utk pengobatannya mas, butuh support. Dan karena masuk kategori penyakit menular perlu penggunaan masker apabila melakukan interaksi dgn penderita. Semangaaat!
DeleteKreatif nama gerakannya hehehe
ReplyDeleteKreatif bangat ya "Geblek Tempe" singkatanya itu bikin mupeng.. Kirain makanan awalnya dari judul
ReplyDeleteKirain itu makanan ,wah kreatif juga itu dalam menyingkat sebuah istilah. Minum obat sampai tuntas, biar segera sembuh.
ReplyDeletePrihatin juga ya di Indonesia masih banyak penderita TBC , padahal pemeritah sudah menanggung biaya atau berobat gratis di Puskesmas.Perlu kesadaran masyarakat agar tidak semakin banyak penderitanya
ReplyDeleteBetapa pentingnya juga ventilasi dgn sinar matahari langsung ya.noted.
ReplyDeletewahhh deket rumah ku nih mas,
ReplyDeleteWahhh semoga sukses mencapai sasaran deh programnya
ReplyDeleteKeren banget penamaannya hahaha
Kreatif
TBC ini penyakit yang sebenernya gampang mencegah dan mengobatinya,, asal konsisten dan niat. Semoga upaya pemerintah dan masyarakat berhasil membebaskan Indonesia dari TB. Amin.
ReplyDelete