adipraa.com - Bukan sembarang tugu, monumen yang tingginya sekitar 15 (lima belas) meter ini memiliki sejarah istimewa bagi warga Yogyakarta.
Tugu Jogja merupakan
landmark yang menjadi ciri khas kota Yogyakarta. Bangunan bersejarah ini berdiri kokoh di tengah simpang empat antara Jalan Sudirman, Jalan AM Sangaji, Jalan Diponegoro dan Jalan Mangkubumi.
|
Mural Tugu Jogja di Lobby Hotel Yellow Star Gejayan |
Semula, bangunan ini dinamakan Tugu
Golong-Gilig karena wujud awalnya berupa tiang panjang berbentuk
Gilig (silinder) dengan ujung atasnya bentuk
Golong (bulat). Dibangun pada tahun 1755 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I, tinggi bangunan Tugu
Golong-Gilig ini dahulu mencapai 25 (dua puluh lima) meter, lebih tinggi dari yang ada sekarang. Seperti yang telah diketahui, tugu ini menjadi simbol eratnya hubungan antara raja dan rakyatnya. Secara religi, bangunan ini juga memiliki makna hubungan antara manusia dan sang pencipta.
|
Mural Tugu Jogja di kawasan Kotabaru Yogyakarta |
Tugu Golong-Gilig digunakan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I sebagai patokan arah saat hendak melakukan meditasi yang menghadap puncak Gunung Merapi. Sebuah bangunan yang memiliki nilai simbolis dimana terdapat garis imajiner yang menghubungkan Laut Selatan,
Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat dan Gunung Merapi.
|
Mural Tugu Jogja di Tembok UNY - Gejayan |
Bentuk tugu berubah pada tahun 1889, direnovasi pada masa kolonial Belanda karena runtuh akibat gempa bumi. Tugu dengan bentuk baru seperti yang kita lihat sampai sekarang ini dikenal dengan nama
De Witt Paal atau Tugu Putih. Penamaan ini berdasarkan warna cat tugu yang dari dulu hingga kini tak pernah berubah yaitu putih. Pada bagian paling atas tugu tidak lagi bulat dan telah berganti wujud menjadi kerucut yang runcing dengan warna emas.
|
Mural Tugu Jogja di Wilayah Bumijo |
Tugu Jogja mengalami renovasi kembali pada tahun 2012 lalu. Renovasi ini dilakukan oleh Dinas Kebudayaan DIY yang merupakan bagian dari projek revitalisasi bangunan cagar budaya.
Nikmati Mural menarik lainnya disini: Enjoy Mural Jogja: Semar
Renovasi pada saat itu bertujuan untuk lebih memperindah Tugu Jogja agar dapat dinikmati warga masyarakat sebagai bangunan
heritage yang membanggakan.
|
Mural Tugu Jogja di Wilayah Joyonegaran |
Karena keistimewaannya, banyak mural yang menggambarkan bangunan yang menjadi
landmark Jogja satu ini. Dan
Enjoy Mural Jogja kali ini merangkum beberapa
spot mural yang menampilkan
Tugu Jogja.
Enjoy it! Maturnuwun.
Tugu Golong Gilig, memiliki nilai simbolis dimana terdapat garis imajiner yang menghubungkan Laut Selatan, Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat dan Gunung Merapi. Pengetahuan begini bagus buat pengetahuan pengunjung yogyakarta. Salam ayahblogger.com
ReplyDeletetunggu aku, jogja. I'll be home at the end of this year insyaAlloh.
ReplyDeletewah palaing suka mural2 jalanan yang bagus2
ReplyDeleteNyampe di jogja aku langsung goes nih mas, buat ngeliat tugu jogja, namun blm sempet ambil gambar
ReplyDeleteJogja selalu menawarkan destinasi dan perkembangan wisata yang selalu bikin candu
ReplyDelete#muraljogja
Bagus-bagus sekali muralnya! :D
ReplyDeleteJadi bikin tambah indah ya.
Seindah perhatianmu pada blog kecil ini. Makasih kunjungannya mas Agung Rangga.
DeleteKeren-keren muralnya, Mas. Kebetulan bulan Januari nanti InsyaAlloh mau ke Yogya. Jadi pengen liat secara langsung.
ReplyDeleteSalam kenal :)
"garis imajiner yang menghubungkan Laut Selatan, Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat dan Gunung Merapi."
ReplyDeletengeri pas baca bagian ini. Kaya ada mistis2nya..
-Traveler Paruh Waktu
Sekarang pagar pun bisa jadi hiadan ya dengan seni mural
ReplyDeletesebenernya seni mural ini bagus lho mas kalo bener dirawat, cuma dibeberapa sudut kota jogja muralnya kalah sama poster-poster acara yang ditempel sekenanya
ReplyDeletekeren..
ReplyDeleteTugunya bukan sekedar tugu tapi memiliki arti dan sangat melekat di masyarakat sebagai icon jogja..
ReplyDeletedan muralnya selalu keren la
Makin manarik hati para wisatawan nih kalau ke Jogja trus Tugu nya ini berhiaskan mural. Semoga ada pesan moral dibalik keindahan lukisan mural ya.
ReplyDeleteMural ini sebenernya bagus kalau dibuat lebih serius lagi. Macam di Melaka atau Penang. Bahkan di Singapura (meski sedikit) bisa jadi ikonis. Di kita seringnya terbentur biaya. :'(
ReplyDeleteJogja emang istimewa ;) selalu istimewa
ReplyDeleteperdana, salam kenal.. bisa mural kah bang?
ReplyDeletesaya masih suka kagum dengan kesenian mural..
kadang mikir, kok bisa ya?
sedangkan saya gambar lingkarn aja bentukx masih suka oval..^^
aproud lah untuk semua senimn mural...
Apalah saya yang gambar persegi masih ga adil sama sisi. Saya hanya penikmat mural. Sekedar mengisi artikel di blog kecil ini.
DeleteSudah pernah ke Jogja dan alhamdulillah sudah ke tugu jogja,, tapi belum liat mural" yang keren ini.. :)
ReplyDeletewww.rudihartoyo.com