adipraa.com - Tak dapat dipungkiri jika budaya yang berkembang di kehidupan sehari-hari masyarakat Yogyakarta sangat dipengaruhi oleh Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat. Budaya Keraton menjadi pusat kebudayaan masyarakat Jogja yang sampai sekarang tetap eksis dengan karakter adiluhung yang kuat.
|
Nandur Srawung #4 |
Di hari terakhir (31/10) perhelatan Pameran Seni Rupa “
Nandur Srawung #4” yang dilaksanakan di Taman Budaya Yogyakarta, saya mencoba untuk
memahami lebih dalam budaya Kraton melalui ekspresi
drawing yang bertemakan “
Budaya Jogja Budaya Jawa Adiluhung”.
Drawing sendiri merupakan salah satu pendekatan seni secara visual dengan menggunakan garis-garis untuk mengungkapkan gagasan-gagasan yang bermakna. Pameran ini diikuti oleh 400 seniman yang merekam budaya Yogyakarta melalui
drawing.
|
Kraton Jogja Dalam Garis Imajiner dan Masjid Pathok Negoro |
Dimulai dari budaya religi yang dapat dilihat dari konsep tata ruang kotanya. Kraton Jogja dalam garis imajiner dan masjid pathok negoro merupakan salah satu bentuk konsep tata kota yang memiliki nilai filosofi religi yang sangat mendalam. Sebuah negeri nan makmur anugerah dari Gusti Allah yang patut kita syukuri.
|
Tansah Eling |
Tugu
golong gilig atau lebih familiar dengan sebutan Tugu Jogja, merupakan simbol bersatunya antara raja (golong) dan rakyat (gilig). Simbol ini juga mengisyaratkan hubungan antara khalik (Sang Pencipta) dan makhluk (ciptaan). Sehingga dalam budaya jogja ada sebuah ungkapan "
Tansah Eling". Perjalanan hidup insan manusia akan mencapai kesempurnaan apabila selalu ingat kepada Gusti Allah. Ungkapan "selalu ingat", sebagaimana kita ketahui bahwa mengingat sendiri merupakan sebuah proses yang harus selalu dilakukan secara terus menerus.
|
Abdi Dalem |
|
Abdi Budaya |
Melihat ke dalam sosok "
Abdi Dalem", inilah penjaga identitas budaya Jawa khususnya gaya Yogyakarta. Para
abdi dalem memiliki penampilan yang sangat khas. Kesehariannya mereka memakai pakaian bercorak lurik dengan kancing leher berjumlah enam dan kancing tangan berjumlah lima. Corak lurik mengandung arti keteguhan hati,
madep mantep. Kancing di leher menandakan rukun iman. Sedangkan kancing lengan tangan menandakan rukun islam. Tentunya masih banyak lagi filosofi-filosofi santun lainnya dari pakaian yang dikenakan para
abdi dalem mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki.
|
Panah dadaku Pak'e! |
Jemparingan Mataram, memanah dengan gaya duduk bersila. Bukan sekedar panahan biasa, lebih tepatnya seni mengolah rasa. Di dalam membidik sasaran diperlukan rasa tenang layaknya mengheningkan cipta dan berdoa.
|
Jemparingan Mataram |
Ketenangan, makna yang terkandung dari filosofi jemparingan. Bahwa seseorang harus mempunyai ketenangan dalam mengambil sebuah keputusan, agar keputusan yang diambil tepat. Bukankah memanah merupakan salah satu olah raga yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Relax and read another post here: Silaturahmi Di Museum Tembi Rumah Budaya
Inilah budaya warisan leluhur yang diangkat dari pengalaman batin dan mengandung berbagai petunjuk mengenai hidup. Budaya jawa khususnya
Budaya Yogyakarta yang mengajarkan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesamanya, manusia dengan sejarah dan lingkungannya, serta manusia dengan dirinya sendiri.
Pameran yang sangat menarik. Mengungkapkan
budaya Jogja budaya Jawa Adiluhung dalam sebuah karya seni
drawing. Dan saya banyak belajar
memahami Budaya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dalam Pameran Seni Rupa "Nandur Srawing #4" ini. Terimakasih dan salam budaya. FIN.
mau dong kesitu,
ReplyDeletesuka galau kalau ada yg posting soal yogya..
pengen ke yogya,tapi ga bisa2.. hiks
eh aku suka pameran gini
ReplyDeletefilosifinya juga mantep banget
Budaya Jawa sangat religius dan sosialis kebudayaan yang sangat mengedapankan hubungan dengan sang penciptanya dan alam serta isinya
ReplyDeletekeren filosopi memanahnya, emang sunnah... tapi saya belum pernah coba T.T
ReplyDeleteJogja memang enggak pernah habis untuk dibahas
ReplyDeletedari warisan budaya lokal yang masih kental, serta filosofinya
selain kuliner dan wisatanya..
Indonesia memang negeri yang kaya akan budaya. Saya sendiri tinggal di Aceh yang juga memiliki budaya yang beragam...
ReplyDeleteSalam blogger.
Salam blogger juga mas Amrie. Maturnuwun
DeleteBudaya Jawa memang adiluhung dan edipeni...bangga jadi wong Jogja yang jadi sentral Budaya Jawa...
ReplyDeletewah, aku juga org jogja. orang jogja memng punya tradisi sopan andap asor karo wong sing luwih sepuh.
ReplyDeleteAku kalo ke Yogya y ake yogya saja,
ReplyDeletetidak pernah menelisik latar belakangnya sampai sejauh ini.
makasih ya mas sudah ngasih wawasan baru :)
pengen nih nyobain memanah yang dianjurin rosululloh
ReplyDeleteFilosofi yang sangat bagus, Kang. 😊😇
ReplyDeleteSepertinya saya harus kejogja lagi deh!... ternyata banyak tempat2 yang mesti dikunjungi salah satunya ini nih!
ReplyDeleteFilosofi yang bagus. Jadi pengen ke Yogya...
ReplyDeleteFilosofinya memang tak tertandingi. #jogja never ending in asia 😁
ReplyDeleteyogya memang selalu menyimpan banyak daya tarik wisata bagi para traveller
ReplyDeleteSelalu mampu membuat kan kaki ingin ke yogya lagi.
ReplyDeletekancing di baju dan di tangan itu ada artiannya ternyata
ReplyDeletemantap filosofinnya ya
ReplyDeleteBeruntungnya bisa menyaksikan/pergi ke Pameran Seni Rupa "Nandur Srawing #4". Budaya dilestarikan dengan berbagai cara, salah satunya lewat drawing ini. Lestarikan budaya kita :) Indonesia.
ReplyDelete