Sunday, 30 November 2025

Kuliner Enak di Pusat Kota Jogja? Coba Kampung Kecil Resto Tegalrejo!

adipraa.com - Berakhir pekan sambil mencari tempat makan nyaman di tengah kota sering kali menjadi tantangan, terutama ketika membawa anak. Namun pengalaman saya berkunjung ke Kampung Kecil Resto yang berada di Jl. Hos Cokroaminoto, Tegalrejo, Kota Yogyakarta, benar-benar memberikan kesan menyenangkan dan melebihi ekspektasi. Meski lokasinya berada di pusat kota yang biasanya ramai, suasana yang dihadirkan di Kampung Kecil justru terasa tenang, teduh, dan nyaman sejak pertama kali melangkah masuk. Konsep tempat makan bernuansa desa dengan sentuhan tradisional membuatnya terasa seolah menjauh sejenak dari hiruk pikuk kota, tanpa harus berkendara jauh. 
Kampung Kecil Resto
Kampung Kecil Resto

Salah satu hal yang paling saya sukai dari Kampung Kecil adalah ketersediaan fasilitas bermain anak. Ini tentu menjadi nilai plus bagi para orang tua yang ingin makan dengan tenang sambil melihat anak tetap aktif dan senang. Area bermainnya cukup aman, bersih, dan terawat, sehingga anak-anak bisa menikmati waktu bermain sementara orang tua menikmati hidangan. Tidak semua restoran keluarga menyediakan fasilitas ini, dan keberadaannya membuat pengalaman kuliner semakin menyenangkan. 
Paket Nasi Liwet
Paket Nasi Liwet

Kala itu, saya menikmati Paket Nasi Liwet, salah satu menu andalan yang memang cocok disantap bersama keluarga. Paket ini terdiri dari Nasi Liwet untuk 4 orang, Ayam Goreng Kampung Kecil utuh, udang kampung kecil, bakwan jagung, keripik tempe Bandung, tahu goreng, sayur asem, sambal dan lalapan, serta teh hangat sebagai pelengkap. Ketika hidangan tersaji di meja, aroma nasi liwetnya langsung menggugah selera—harum, gurih, dan terasa hangat seperti masakan rumahan.

Ayam gorengnya menjadi salah satu favorit saya. Kulitnya renyah, dagingnya lembut, dan bumbunya meresap hingga ke dalam. Udang kampung kecil yang disajikan juga memiliki rasa gurih dan segar, cocok disantap bersama nasi liwet hangat. Bakwan jagung hadir dengan tekstur renyah di luar namun tetap lembut di dalam, menawarkan rasa manis alami dari jagung. Sementara itu, keripik tempe Bandung memberikan sensasi kriuk yang menambah variasi tekstur dalam satu hidangan. Tahu goreng pun tak kalah nikmat, sederhana namun pas sebagai pendamping lauk lainnya.

Tak ketinggalan, sayur asem menjadi penyegar di antara hidangan yang dominan gurih. Kuahnya segar, sedikit asam, dan memberikan keseimbangan rasa yang membuat seluruh menu terasa lengkap. Ditambah lagi dengan sambal dan lalapan yang memberikan sentuhan pedas dan segar, menjadikan pengalaman makan semakin mantap. Semua hidangan terasa seperti makan besar bersama keluarga di rumah, namun dengan porsi yang lebih melimpah dan sentuhan pelayanan restoran yang rapi. 
Es Cendol Kampung Kecil
Es Cendol Kampung Kecil

Untuk minuman, saya mencoba es cendol. Minuman ini hadir dengan rasa manis yang pas, gurih santannya terasa lembut, dan es batunya membuatnya sangat menyegarkan. Sebuah pilihan minuman yang cocok dinikmati setelah menyantap hidangan berbumbu seperti paket nasi liwet tersebut.
Gratis Cotton Candy
Gratis Cotton Candy

Hal menarik lainnya adalah adanya gratis cotton candy yang bisa dinikmati pengunjung. Anak saya tentu menjadi salah satu yang paling senang dengan bonus menarik ini. Cotton candy yang lembut dan manis membuat kunjungan kami terasa lebih menyenangkan, terutama bagi anak-anak yang memang menyukai kejutan kecil seperti ini. 
Suasana di Kampung Kecil yang teduh
Suasana di Kampung Kecil yang teduh

Tempat bermain anak di Kampung Kecil
Tempat bermain anak di Kampung Kecil

Selain soal makanan, saya juga memperhatikan bahwa tempat ini bersih dan nyaman. Area makan ditata rapi, pencahayaan cukup, serta banyak spot yang terasa adem. Area parkirnya luas, sehingga tidak perlu khawatir kesulitan mencari tempat parkir meski datang saat akhir pekan yang biasanya ramai. 

Dengan semua pengalaman positif itu, saya merasa bahwa Kampung Kecil layak disebut sebagai tempat makan dengan tagline “Rasanya nge-raja, harganya nge-rakyat”—pas sekali dengan cita rasa yang memuaskan namun tetap ramah di kantong. Paket menu yang lengkap, suasana nyaman, fasilitas untuk anak, hingga bonus cotton candy membuatnya menjadi destinasi kuliner keluarga yang benar-benar menyenangkan. Bagi yang ingin menikmati makanan tradisional dalam suasana santai dan bersahabat di tengah kota, Kampung Kecil Resto bisa menjadi pilihan tepat untuk dikunjungi di akhir pekan.

Friday, 7 November 2025

Gudeg Mercon Yu Yah, Kuliner Malam Manis-Pedas di Jalan Magelang Yogyakarta

adipraa.com - Gudeg Mercon Yu Yah yang terletak di Jalan Magelang, tepatnya di selatan Toko Elektronik At-Takrib, menjadi salah satu destinasi kuliner malam yang adipraa rekomendasikan untuk sahabat semua. Warung sederhana ini sudah terkenal di kalangan penikmat kuliner malam karena keunikan rasanya yang memadukan gudeg manis khas Jogja dengan pedasnya oseng mercon. Rabu  malam (29/10/2025), lari dari pemadaman listrik di rumah, saya dan keluarga pun memutuskan keluar untuk kulineran. Direkomendasikanlah oleh sodara untuk mencoba Gudeg Mercon Yu Yah. Gasss! 
Lesehan Gudeg Yu Yah
Lesehan Gudeg Yu Yah

Warung ini mulai buka pukul 8 malam dan biasanya bertahan hingga larut malam, tergantung seberapa cepat lauknya habis. Karena jam bukanya yang relatif malam, tempat ini sering menjadi tujuan bagi pekerja malam, mahasiswa, atau siapa pun yang mencari pengisi perut setelah beraktivitas seharian. Suasana di Gudeg Yu Yah sangat khas kuliner malam Jogja: sederhana namun hangat. Tempatnya berupa lesehan di emperan depan toko. 
Suasana di Lesehan Gudeg Yu Yah
Suasana di Lesehan Gudeg Yu Yah

Tidak ada interior mewah, tetapi yang dijual di sini adalah cita rasa dan suasana. Saat kami datang sekitar pukul sembilan malam, warung ini masih cukup ramai. Orang-orang duduk berkelompok beralaskan tikar sederhana, ada yang makan sambil bercanda, ada pula yang diam menikmati rasa pedas menggigit dari oseng merconnya. Semua terasa otentik dan penuh kehangatan khas malam di Yogyakarta. 
Gudeg Oseng Mercon
Gudeg Oseng Mercon

Menu andalan di sini tentu saja nasi gudeg oseng mercon. Dalam satu piring, tersaji nasi putih hangat, gudeg yang lembut dan manis, sambal krecek yang gurih, serta potongan oseng mercon yang penuh cabai rawit. Perpaduan ini menciptakan sensasi rasa yang menarik—manisnya gudeg mengawali suapan dengan lembut, lalu disusul ledakan pedas dari oseng mercon yang benar-benar “meledak” di lidah. Daging dalam oseng merconnya dimasak dengan bumbu rempah yang kuat, cabai melimpah, dan sedikit minyak yang membuat rasanya semakin nendang. Bagi penyuka pedas, ini adalah surga kecil yang membuat keringat bercucuran tapi lidah tak berhenti mengunyah. Menariknya, meski gudegnya manis khas Jogja, perpaduan dengan oseng mercon membuat rasa keseluruhan jadi seimbang—tidak terlalu manis, tidak pula terlalu pedas, tetapi justru saling melengkapi. 

Selain menu utama tersebut, tersedia juga berbagai pilihan lauk bagi yang ingin menambah cita rasa. Semua lauk disusun di atas meja panjang, membuat pengunjung bisa memilih sesuai selera layaknya warung tradisional pada umumnya. Meski tempatnya sederhana, pelayanan di Gudeg Yu Yah cukup cepat dan ramah. 

Karena lokasinya di pinggir jalan besar, pengunjung yang datang dengan kendaraan sebaiknya berhati-hati saat parkir, terutama di jam-jam ramai. Sebaiknya datang sekitar pukul 8 hingga 9 malam saat warung baru buka, agar bisa mendapatkan pilihan lauk yang masih lengkap dan suasana belum terlalu penuh. Menjelang tengah malam, biasanya beberapa menu favorit seperti oseng mercon bisa cepat habis karena banyak peminatnya. 

Gudeg Mercon Yu Yah adalah perpaduan sempurna antara cita rasa tradisional dan kenikmatan kuliner malam yang autentik. Tempat ini membuktikan bahwa gudeg tidak selalu harus identik dengan rasa manis. Duduk lesehan di bawah langit malam Jogja sambil menikmati nasi hangat dan aroma cabai yang pedas terasa seperti pengalaman sederhana namun tak terlupakan. Bagi siapa pun yang berkunjung ke Yogyakarta, terutama di kawasan Jalan Magelang, menikmati sepiring nasi gudeg oseng mercon Yu Yah adalah pengalaman kuliner yang sayang untuk dilewatkan. Yuk cobain!

Thursday, 16 October 2025

Review Mie Ayam Goreng Cak No Godean: Gurih, Murah, dan Bikin Ketagihan!

adipraa.com - Sudah cukup lama tidak memperbarui artikel di blog ini. Terakhir kali adipraa menulis adalah pada 29 September 2025, ketika menikmati seporsi nasi goreng salmon di Teduh Rasa. Setelah jeda beberapa minggu, akhirnya bisa kembali menulis ulasan kuliner, kali ini tentang sebuah menu yang cukup menarik perhatian: Mie Ayam Goreng Cak No, yang berlokasi di Jalan Godean, Yogyakarta. 

Kunjungan ke warung ini terjadi secara spontan. Saat itu saya dan istri hendak menjemput anak yang tengah mengikuti lomba baris-berbaris atau tonti di SMA Negeri 1 Godean Yogyakarta pada hari sabtu lalu (11/10/2025). Karena acara belum selesai, kami memutuskan mencari tempat makan ringan untuk mengisi waktu, diputuskanlah mie ayam. Tidak jauh dari sekolah, ada “Mie Ayam Cak No” yang menjual hanya dua macam menu saja yaitu Mie Ayam Goreng dan Mie Ayam Kuah.
Depot Mie Ayam Cak No
Depot Mie Ayam Cak No

Seporsi mie ayam goreng di sini dibanderol dengan harga Rp15.000, harga yang menurut kami cukup terjangkau untuk porsi dan tampilan yang menggugah selera. Saat pesanan datang, aroma gurihnya langsung menyeruak. Di atas piring putih tersaji mie yang dimasak kering, tidak berkuah seperti mie ayam pada umumnya. Mienya tampak kenyal dan berkilau, dibalut bumbu kecap manis yang merata, lalu diberi topping potongan daging ayam berbumbu kecap serta taburan bawang goreng yang melimpah.

Dari tampilannya saja sudah menggoda, tetapi rasa ternyata lebih dari sekadar menarik mata. Ketika suapan pertama masuk ke mulut, kombinasi rasa manis gurih langsung terasa seimbang. Tekstur mienya pas—tidak terlalu lembek, tapi juga tidak terlalu keras. Potongan ayamnya empuk dengan rasa bumbu yang meresap, sementara bawang goreng di atasnya memberi sensasi renyah dan aroma khas yang semakin menambah kenikmatan.
Mie Ayam Goreng Cak No
Mie Ayam Goreng Cak No

Yang membuat menu ini berbeda adalah konsep “mie ayam goreng” yang jarang ditemui. Biasanya, mie ayam disajikan berkuah kaldu, namun Cak No justru menawarkan sensasi lain, mie ayam versi kering, yang lebih mirip mie yamin tetapi tanpa kuah terpisah. Tambahan potongan sawi hijau memberikan kesegaran, sedangkan potongan mentimun di sisi piring membantu menyeimbangkan rasa gurih dengan sedikit kesegaran alami. Dari segi porsi, sepiring mie ayam goreng ini cukup mengenyangkan untuk ukuran makan siang. Tidak terlalu banyak, tetapi juga tidak kurang. Cocok untuk dinikmati saat menunggu, seperti yang adipraa lakukan waktu itu. 

Secara keseluruhan, Mie Ayam Goreng Cak No menawarkan cita rasa yang unik dan memuaskan, terutama bagi pecinta mie yang ingin mencoba sesuatu yang berbeda. Dengan harga Rp15.000 per porsi, menu ini bisa dikatakan memberikan value for money yang baik. Rasa bumbunya kuat tapi tidak berlebihan, dan tekstur mienya menjadi nilai plus tersendiri. Jika kebetulan sahabat sedang melintas di sekitar Jalan Godean, adipraa rekomendasikan untuk mencoba seporsi mie ayam goreng ini. Cocok untuk makan siang ringan, menunggu acara anak sekolah, atau sekadar mengisi waktu di tengah padatnya aktivitas. 

Setelah mencicipi, adipraa bisa bilang: meski sederhana, Mie Ayam Goreng Cak No punya cita rasa yang “ngangenin”. Dan mungkin, setelah ini akan kembali lagi ke sana—bukan sekadar menunggu, tapi memang untuk menikmati mie ayam gorengnya yang lezat.