Sunday, 8 June 2025

Ramen Pedas Nendang, Tempat Asri: Review KAZU by Roka Godean

adipraa.com - Restoran ramen “KAZU by Roka” yang berlokasi di Jalan Godean, tepatnya di depan toko tas Dowa, menjadi salah satu tempat makan ramen yang patut dicoba di Yogyakarta. 
Kazu Ramen
Kazu Ramen

Suasana restorannya menarik, dengan area terbuka yang asri dihiasi tanaman hijau. Saat saya dan keluarga datang, restoran sedang penuh, sehingga pengunjung diminta mendaftarkan diri terlebih dahulu di waiting list area. Sambil menunggu giliran, kita duduk di area terbuka yang cukup nyaman dan sejuk, cocok untuk bersantai sejenak.

Begitu dipanggil, kita diarahkan ke meja dan langsung disambut sistem pemesanan modern dengan scan barcode.
Ekstreme Kara Miso Ramen
Ekstreme Kara Miso Ramen

Sebagai penyuka pedas, pilihan saya jatuh pada menu andalan mereka yang cukup populer: Ekstreme Kara Miso Ramen. Dengan harga Rp38.000, menu ini memberikan pengalaman rasa yang luar biasa dan tidak biasa. 

Tare (たれ) adalah saus dasar yang digunakan dalam ramen, terutama untuk memberikan rasa utama pada kuah. Pada menu ini disebut “miso tare”, yang artinya saus dasar terbuat dari pasta miso (fermentasi kedelai), memberi rasa gurih, asin, dan sedikit manis.

Kuahnya terbuat dari miso tare super pedas, yang menjadi sumber rasa utama dalam ramen ini. Miso tare ini memberikan cita rasa pedas yang tajam, namun tetap seimbang dengan kedalaman rasa khas miso yang gurih dan sedikit manis. Untuk kaldu, mereka menggunakan kaldu ayam creamy yang dimasak selama 8 jam, menghasilkan kuah yang kaya, lembut, dan penuh rasa umami. Kaldunya berpadu sempurna dengan mie ramen yang digunakan, yaitu mie ramen tipis buatan sendiri yang teksturnya kenyal dan mudah menyerap kuah. Perpaduan antara pedas, gurih, dan creamy menjadikan setiap suapan ramen ini sangat memuaskan dan berani rasa.

Untuk minuman, saya memilih matcha dingin yang ringan dan menyegarkan. Rasa matcha-nya tidak terlalu manis, cocok untuk menyeimbangkan rasa pedas dari ramen. Minuman ini memberikan sensasi menenangkan di tengah kehangatan dan kepedasan ramen yang menggigit.
Corn Ribs
Corn Ribs

Selain menu utama, saya juga mencicipi beberapa makanan pendamping, yaitu jamur enoki krispy, corn rib, dan bakwan sayur. Jamur enoki-nya renyah di luar namun masih terasa segar di dalam, cocok sebagai camilan pembuka. Corn rib, jagung pipil dengan bumbu khas dan digoreng hingga garing, menghadirkan rasa manis dan gurih yang menyenangkan. Sedangkan bakwan sayur tampil sederhana namun nikmat, dengan tekstur renyah dan isi sayur yang beragam.

Salah satu hal menarik dari KAZU by Roka adalah promosi unik mereka. Jika kita memberikan review di Google Maps atau membagikan pengalaman makan di Instagram, maka kita akan mendapatkan bonus cotton candy gratis. Cotton candy ini bukan hanya pemanis secara harfiah, tetapi juga secara pengalaman. Ini menjadi daya tarik tambahan, terutama bagi keluarga atau pengunjung muda yang gemar membagikan momen mereka di media sosial.
Area terbuka yang cukup nyaman dan sejuk
Area terbuka yang cukup nyaman dan sejuk

Pengalaman makan di KAZU by Roka sangat memuaskan, mulai dari sistem antrean yang teratur, tempat yang nyaman, hingga cita rasa makanan yang benar-benar terjaga. Menu EKSTREEM KARA MISO RAMEN menjadi highlight utama yang layak dicoba, terutama bagi penikmat rasa pedas yang berkarakter. Kombinasi kuah creamy, miso pedas, dan mie tipis buatan sendiri memberikan rasa otentik yang sulit dilupakan. Saya pribadi akan dengan senang hati kembali lagi untuk mencicipi varian ramen lainnya atau sekadar menikmati suasana hijau yang menyegarkan.

Saturday, 24 May 2025

Nostalgia dengan Sepeda Onthel Tua yang Lama Disimpan di Gudang

adipraa.com - Ada perasaan campur aduk saat akhirnya membuka pintu gudang dan menarik keluar sepeda onthel kesayangan yang sudah lama tak disentuh. Sepeda itu dulu setia menemani dikala weekend, sekadar diajak keliling sore sambil menikmati udara segar. Kini, setelah bertahun-tahun terdiam dalam gelap dan lembapnya gudang, kondisinya benar-benar berubah. 
Kodisi sepeda onthel saat keluar dari gudang
Kondisi sepeda onthel saat keluar dari gudang

Rangka sepeda tertutup debu tebal, dan yang paling mencolok adalah karat yang mulai menguasai berbagai bagian logamnya. Lampu depan yang dulunya terang kini tampak kusam, bahkan pegangan rem atau handle rem yang biasa terasa mantap digenggam, kini memerah karat dan terlihat rapuh.
Karat dimana-mana
Karat dimana-mana

Tak hanya di bagian utama seperti lampu dan rem, karat juga menjalar hingga ke logo pabrikannya yang dulu menjadi kebanggaan. Logo tersebut, entah terbuat dari kuningan atau logam berlapis, kini warnanya pudar, permukaannya kasar. Lebih memprihatinkan lagi, kunci pengaman sepeda yang dulunya menjadi pelindung andalan kini malah terkunci karat. Tidak bisa dibuka, tak bisa dilepas, dan menyatu erat dengan rangka sepeda seolah menjadi bagian dari cerita panjang tentang waktu yang berjalan terlalu lama. 
Kulit sadel menjadi kaku
Kulit sadel menjadi kaku

Di bagian atas, dudukan sadel yang dulu empuk dan nyaman kini terlihat kaku dan keras. Permukaan kulitnya mulai retak halus, dan jika disentuh, terasa kering serta keras seperti papan. Sadel itu jelas tidak bisa langsung digunakan begitu saja. Perlu perawatan khusus, bahkan mungkin penggantian kulit agar tetap nyaman diduduki.

Meski begitu, ada satu hal yang sedikit menghibur: sistem pengereman sepeda ternyata masih berfungsi. Rem tangan, meski tuasnya terasa agak berat karena lama tidak digerakkan, masih mampu mencengkeram pelek roda dengan baik. Bahkan sistem rem torpedo—rem pedal belakang yang khas dari sepeda onthel—masih menunjukkan tanda-tanda hidup. Saat pedal dikayuh mundur perlahan, terdengar bunyi khas dan terasa adanya daya cengkeram. Ini membuktikan bahwa meski luarnya sudah dimakan usia, mekanisme internalnya masih menyimpan kekuatan.

Melihat semua ini, bukan hanya rasa sayang yang muncul, tetapi juga rasa tanggung jawab untuk merawat dan menghidupkan kembali sepeda onthel ini. Ia bukan sekadar kendaraan lama—ia adalah saksi perjalanan, lambang kesederhanaan yang mulai jarang ditemui.

Walau dibutuhkan waktu, tenaga, dan ketelatenan untuk mengembalikannya ke kondisi layak pakai, proses itu justru menjadi bagian paling berharga. Karena merawat sepeda tua bukan soal memperbaiki logam atau mengganti sadel, tapi soal menjaga hubungan dengan masa lalu yang tak tergantikan.

Sunday, 18 May 2025

Rekomendasi Tempat Makan Keluarga di Jogja: Pawon Mbah Gito

adipraa.com - Minggu pagi menjelang siang (18/05/2025), cuaca cerah dan udara segar menyambut hari libur kami sekeluarga. Hari itu, saya dan keluarga memutuskan untuk brunch, gabungan sarapan dan makan siang, di sebuah rumah makan bernuansa Jawa yang direkomendasikan oleh istri saya, yaitu "Pawon Mbah Gito". Lokasinya berada di Jl. Pasir Luhur, RT. 03 RW. 26, Area Sawah, Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman.
Pawon Mbah Gito, Kuliner Ndeso
Pawon Mbah Gito, Kuliner Ndeso

Bagi yang datang dari arah Jalan Kaliurang, akses menuju lokasi cukup mudah. Terdapat sebuah gang kecil ke arah timur dengan plakat bertuliskan "Pawon Mbah Gito", yang menjadi penunjuk jalan masuk menuju tempat makan ini. Meskipun jalurnya masuk ke area persawahan, suasana yang ditawarkan sangat berbeda dari hiruk-pikuk kota, lebih tenang, asri, dan menyegarkan.

Sesampainya di sana, kami langsung merasa nyaman dengan area parkir yang luas. Tidak perlu khawatir soal tempat kendaraan, karena lahan parkirnya mampu menampung cukup banyak mobil dan motor, sangat cocok untuk pengunjung keluarga besar sekalipun.
Meja No. 25 View Sawah
Meja No. 25 View Sawah

Begitu memasuki area depan restoran, kami disambut dengan ramah oleh petugas. Tanpa harus memilih sendiri, petugas tersebut segera mencarikan meja yang sejuk untuk empat orang dan mengantar kami ke meja nomor 25. Posisi meja ini cukup strategis karena menghadap langsung ke hamparan sawah yang hijau. Duduk di sana, kami merasa seperti berada di pedesaan, ditemani semilir angin dan suara alam yang menenangkan.
Salah satu koleksi hewan yang ada di Pawon Mbah Gito
Salah satu koleksi hewan yang ada di Pawon Mbah Gito

Yang membuat tempat ini semakin istimewa adalah adanya berbagai koleksi hewan yang ditata dengan rapi dan terawat. Anak-anak pasti akan menyukai keberadaan ikan koi yang berenang di kolam, burung merak yang anggun, angsa putih, ayam kampung, dan beberapa jenis burung lain. Putra saya sangat antusias melihat-lihat, membuat suasana makan menjadi lebih menyenangkan dan penuh interaksi. 
Prasmanan, ambil sendiri menu makannya
Prasmanan, ambil sendiri menu makannya

Menu makan adipraa
Menu makan adipraa

Menu di "Pawon Mbah Gito" disajikan secara prasmanan. Aneka hidangan khas Jawa tersedia dan bisa dipilih sesuka hati. Saya sendiri memilih nasi merah, telur dadar, tempe garit, dan sayur melinjo. Kombinasi yang sederhana namun sangat memuaskan. Cita rasanya seperti masakan rumah yang penuh kehangatan, cocok untuk selera keluarga Indonesia. Selain lauk utama, tersedia juga aneka gorengan, sambal, serta minuman tradisional yang menambah lengkap pengalaman kuliner di sini.
Teh Jahe dengan gula batu
Teh Jahe dengan gula batu

Untuk minuman, saya memilih teh jahe hangat dengan gula batu. Rasanya begitu pas: hangat, aromatik, dan memberi efek menenangkan. Teh jahe ini terasa istimewa karena menggunakan bahan segar dan disajikan dalam gelas bening sehingga terlihat jahe di dalamnya.
Pemandangan di lantai 2 Pawon Mbah Gito
Pemandangan di lantai 2 Pawon Mbah Gito

Selesai makan, saya dan anak saya yang paling kecil mencoba naik ke lantai dua. Dari atas, pemandangan terbuka memperlihatkan pematang sawah dengan petani yang sedang menanam padi, pemandangan langka yang sekarang sulit ditemui. Anak saya tampak penasaran melihat aktivitas itu, dan saya pun menggunakan kesempatan ini untuk bercerita sedikit tentang proses bertani. Momen sederhana ini terasa begitu berarti karena menyatukan edukasi dan kebersamaan dalam satu pengalaman.
Mushola dan Toilet bersebelahan
Mushola dan Toilet bersebelahan

Si bungsu antusias melihat koleksi hewan yang ada
Si bungsu antusias melihat koleksi hewan yang ada

Fasilitas pendukung juga sangat memadai. Musholla yang tersedia bersih dan tenang, begitu juga dengan toilet yang terawat baik. Tidak hanya nyaman untuk makan, *Pawon Mbah Gito* juga memastikan pengunjung merasa betah dan bisa berlama-lama tanpa khawatir soal kebutuhan dasar. 
Berfoto bersama di Pawon Mbah Gito
Berfoto bersama di Pawon Mbah Gito


Secara keseluruhan, "Pawon Mbah Gito" sangat direkomendasikan sebagai destinasi kuliner untuk keluarga. Nuansa pedesaan yang tenang, makanan enak, pelayanan ramah, serta fasilitas lengkap menjadikannya tempat yang cocok untuk quality time di akhir pekan. Tempat ini benar-benar menghadirkan pengalaman makan yang menyenangkan.